Bojonegoro, Jawa Timur - Tragedi terbaliknya perahu tradisional di Sungai Bengawan Solo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Perahu penyeberangan penghubung Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban yang dikemudikan Kasian (60) itu terbalik pada Rabu (3/11/202). Hingga Kamis (4/11/2021) pagi, Kasian masih belum bisa dipastikan keberadaannya. Keluarga menangisinya.
"Tadi pagi tidak mau disuruh ke perahu, namun dipaksa yang punya perahu. Tadi pagi sudah ke sawah, namun ditungguin sama pemilik perahunya lama sehingga bapaknya berangkat. Karena disuruh gantikan orangnya sakit," cerita Sriati sambil menangis.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya merilis data terbaru jumlah total penumpang di perahu yang terbalik yakni sebanyak 17 orang.
Perinciannya sebanyak 10 orang penumpang selamat, yaitu Mardiana (58), Hafid (4), Mujianto (30), Budi (35), Arif (39), Mat Sarmuji (56), Abdullah Dimyati Al Adim (3), Tasmiatun (34), Noviandi (30), dan Abdul Hadi (9).
Sedangkan untuk sementara korban penumpang yang dinyatakan hilang menjadi sebanyak tujuh orang, yaitu Kasian (60) asal Bojonegoro, Erma fitriani (27/Bojonegoro), Masdian Purnama (27/Bojonegoro), Toro (40/Rembang, Jawa Tengah), Sutri (50/Tuban), Basori (45/Tuban), dan terakhir yang baru saja dilaporkan bernama Dedi Setyo Nugroho asal Tuban.
Keluarga berharap mereka yang belum ditemukan kini dalam keadaan selamat.
Load more