Boutelfika terpilih pertama kali sebagai presiden pada tahun 1999, dan banyak dipuji karena kepiawaiannya dalam melakukan rekonsiliasi dalam negeri, usai terjadinya perang dengan militan islam bersenjata pada tahun 1990 an yang diperkirakan menewaskan 200 ribu orang.
Boutelfika sempat memerintah negara Afrika Utara itu selama dua dekade sebelum mengundurkan diri pada april 2019, setelah demonstrasi besar-besaran yang menolak rencananya mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima.
Demonstrasi besar-besaran itu dipicu oleh maraknya korupsi dan tidak adanya peningkatakan ekonomi. (Reuters/Fhm)
Load more