Pertamina lanjut Brasto, memiliki salah satu sarana fasilitas peneriman BBM berupa "Single Point Mooring" (SPM) di tengah laut sekitar Semarang dengan kapasitas 35.000 DWT yang sudah beroperasi puluhan tahun yang lalu.
Sarana SPM tersebut berfungsi untuk menerima pengiriman BBM baik jenis gasoline maupun gasoil untuk kemudian dihantarkan ke sarana fasilitas penyimpanan BBM di Fuel Terminal Pengapon yang selanjutnya dihantarkan kepada masyarakat melalui lembaga-lembaga penyalur.
“Dalam waktu dekat, Pertamina juga akan mulai mengoperasikan satu SPM baru dengan kapasitas 50.000 DWT, yang saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk operasi. Dengan adanya SPM eksisting dan SPM baru nantinya, tentu akan semakin memperkuat ketahanan energi nasional yang selama ini sudah tercukupi”, ungkap Brasto.
Selama ini BBM yang didistribusikan dari Depo Pengapon Semarang ke sejumlah daerah di Jawa Tengah, dipasok dari Single Point Mooring (SPM) yang berlokasi di pantai Semarang.
Sementara itu Port Manager Semarang, PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Arif Budiono, menjelaskan pembongkaran BBM dari atas kapal tangker dilakukan sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku.
Setelah kapal tangker bersandar dalam kondisi aman, selanjutnya dilakukan persiapan pembongkaran BBM. Namun untuk memastikan BBM yang akan dibongkar memiliki kualitas yang terjaga, terlebih dulu dilakukan pengujian sampel BBM.
“Pengujian dilakukan untuk memastikan BBM yang akan dipindahkan ke depo pertamina dalam kondisi baik atau tidak tercemar. BBM yang diuji sampel harus sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu on spec atau sesuai dokumen cargo saat loading ke kapal. Setelah dinyatakan sesuai. maka baru dilakukan pembongkaran”, ungkap Arif Budiono.
Load more