Surabaya, Jawa Timur - Rencana pembelajaran tatap muka (PTM) untuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya, Jawa Timur, pada bulan Juli mendatang akan ditinjau ulang, seiring dengan meningkatnya angka kasus Covid-19 di Surabaya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan uji coba PTM, dan mendapati beberapa sekolah siap untuk menggelar kembali sekolah tatap muka.
Namun Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan tidak ingin mengambil rIsiko dan mengorbankan kesehatan para siswa sekolah dasar dan menengah, jika pembelajaran tatap muka tetap dilaksanakan.
"Buat saya keselamatan anak-anak Surabaya lebih penting dari pada tatap muka. Tapi kalau kondisinya tetap naik dan itu membahayakan bagi anak-anak saya, insyaallah tatap muka akan saya batalkan," ujar Eri Cahyadi, Walikota Surabaya.
Pembatalan rencana pembelajaran tatap muka tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 semakin luas dan juga mencegah munculnya klaster baru.
Eri Cahyadi mengatakan akan tetap memberlakukan sekolah daring dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ia juga memastikan apabila pembelajaran tatap muka batal digelar pada Juli 2021, maka Pemkot Surabaya akan membuat berbagai inovasi agar para peserta didik tidak bosan belajar daring dari rumah.
Load more