Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda membantah ada upaya penjegalan yang dilakukan oleh seseorang berkuasa terhadap calon kepala daerah (cakada) di Pilkada Jakarta 2024.
Dia mengatakan bahwa kondisi kontestasi Pilkada Jakarta 2024 ini masih berdinamika. Belum ada sesuatu yang pasti dan diyakini.
Bahkan, dia menyatakan adanya tawaran dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) kepada partai lain adalah hal yang lumrah.
"Karena itu kalau ada ajakan misalnya dari ada istilah KIM Plus dan seterusnya itu wajar bagian dari dinamika," ungkap dia.
Sementara itu, Huda belum dapat memberi jawaban apakah PKB akan bergabung dengan KIM Plus pada Pilkada Jakarta 2024 atau tidak.
"Makanya ini yang jelas PKB belum menentukan sikap sampai hari ini dan sejak dari awal saya cerita sama teman-teman, walaupun DPW sudah mengajukan terus sudah diberikan kepada Desk Pilkada DPP, di Desk Pilkada DPP belum kita bahas ajuan dari teman-teman DPW PKB DKI Jakarta," tandas dia.
Asa Anies agar bisa tetap masuk gelanggang arena Plkada Jakarta sejatinya masih bisa ditolong oleh PDIP. Hal itu memungkinkan jika PDIP bisa menjalin koalisi dengan parpol lain. Sebab saat ini jumlah kursi PDIP di Jakarta hanya sebanya 15 kursi.
Kondisi lain yang bisa mejadi hambatan lain adalah kondisi di internal tubuh PDIP sendiri. Sebagai partai kader, PDIP memilki sejumlah figur yang bisa saja mereka usung dalam kontestasi Pilkada Jakarta. Salah satumya adalah mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.
Rencana "perkawinan" PDIP dengan Anies juga dikomentari oleh Ahok. Menurutnya akan sulit PDIP mengusung Anies, karena saat PDIP tidak mungkin mengambil calon dari luar partai.
Load more