Nia dan Ardi akan menjalani rehabilitasi setelah keduanya terjerat penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Namun, Nia dan Ardi tidak direhab di Balai Besar Rehabilitasi BNN di Lido.
Kepala Biro Humas dan Protokol (Karo Humpro) BNN, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo mengatakan Nia dan Ardi saat ini tidak bisa ditempatkan di Lido karena adanya pembatasan penerimaan klien akibat situasi pandemi Covid-19.
“BNN melakukan pembatasan penerimaan klien. Kalau dulu satu kamar bisa satu tempat tidur dua orang, atas bawah, sekarang sudah enggak bisa. Memang betul-betul klien itu diminimalisir, untuk mengurangi potensi keterpaparan dan lain-lain,” ungkap Pudjo saat dikonfirmasi, Selasa (13/7).
Kemudian Psikolog yang melakukan asesmen bersama keluarga mengusulkan Nia dan Ardi di tempat rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika di FAN Campus yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
“Mengapa FAN Campus, selain permintaan dari keluarga, memang FAN Campus itu salah satu tempat rehab yang cukup bagus. Pernah beberapa kali (kerja sama) dengan BNN. Kalau kita mau melakukan pelatihan-pelatihan kan kita, mungkin staf kita dipimpin di mana. Kita juga kadang kerja sama dengan Kemensos, Kemenkes,” kata Pudjo.
Psikolog menilai FAN Campus sesuai sebagai lokasi rehabilitasi untuk Nia dan Ardi karena petugas di sana mengusai keterampilan sesuai rekomendasi tim asesmen—di antaranya konseling marital, pernah bekerja sama dengan BNN, serta termasuk sebagai mitra BNN. (act)
Load more