"Di medan pertempuran, itu tercatat banyak juga jasa dia yang sampai kakinya buntung, dia kan orang berkaki buntung satu, tangannya juga satu, matanya juga satu," katanya.
Hendropriyono menilai Hercules tidak akan berada dalam dunia kekerasan atau menjadi preman jika tidak terpaksa demi mempertahakan hidupanya.
"Kalau dia bisa milih, dia tidak akan menjadi preman. Tapi dia menjadi preman karena tidak ada orang yang mau terima dia kerja dengan kaki buntung, tangan buntung dan mata satu (yang sehat). Mungkin tidak ada jalan lain kecuali jalan preman. Itu kan yang harus kita lihat," ujar Hendropriyono.
Namun, Hendropriyono juga menyarankan agar Hercules harus bisa memperbaiki diri dan memperbaiki organisasinya.
Hendropriyono menilai sikap Hercules yang seperti ini sebenarnya tidak lepas dari kondisi sosial masyarakat yang terjadi di sekitarnya.
"Kita ajarkan bagaimana caranya merubah diri. Dia juga kan sudah minta maaf ya kalau saya enggak keliru. Saya rasa dia harus memperbaiki diri dan kita juga berkaca diri mengapa hal ini bisa terjadi. Kembali ke kita saja," pungkasnya. (aag)
Load more