Arief menambahkan bahwa PGN berharap swap gas domestik dapat memperkuat upaya bersama untuk memastikan pasokan gas dalam negeri semakin stabil dan efisien.
Kebijakan ini membantu memenuhi kebutuhan energi di berbagai sektor, khususnya industri.
Di sisi lain, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan pengalihan atau swap gas domestik dilakukan sekaligus sebagai langkah nyata mengatasi tantangan potensi defisit pasokan di dalam negeri.
"Sejauh ini impor masih bisa dihindari, sehingga pemerintah menyiapkan mekanisme swap gas agreement dengan pemasok gas dari wilayah Natuna," katanya.
Adapun penandatanganan gas swap agreement ini juga menunjukkan semangat pelaksanaan arahan yang diberikan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Mari kita bekerjasama kolaborasi, pihak swasta dalam negeri, swasta luar negeri, BUMN, pemerintah dari semua tingkatan. Mari kita bekerjasama untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya yang kita keluarkan sangat besar,” ujar Prabowo dalam sambutannya saat Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025. (raa)
Load more