Presiden Prabowo Atensi Peristiwa Tragis Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny
- tim tvone - khumaidi
Jakarta, tvOnenews.com - Ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi duka bagi negeri ini.
Pasalnya, hingga saat ini tercatat 36 orang meninggal dunia akibat tertimbun material reruntuhan Ponpes.
Presiden RI, Prabowo Subianto pun turut menyorot hingga memberi atensi khusus insiden ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny tersebut.
"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi dilansir dari Antara, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Pras kemudian menyampaikan Presiden Prabowo juga memerintahkan evaluasi seluruh bangunan pesantren, terutama dari segi keamanan dan keselamatannya.
"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," sambung Prasetyo Hadi.
Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) pekan lalu menyebabkan ratusan santri yang melaksanakan shalat berjamaah meninggal dunia, dan beberapa korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing bangunan. Sebanyak 100 lebih santri diperkirakan shalat jamaah di lantai dasar musala saat bangunan musala di lantai empat runtuh hingga lantai dasar.
Insiden itu berlangsung di tengah renovasi bangunan musala di lantai tiga.
Sebanyak 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung menjalankan evakuasi korban, tetapi proses itu tidak mudah mengingat puing-puing berukuran besar yang rentan ambruk dan dapat menimpa korban-korban selamat yang masih terjebak. Informasi terbaru pada hari ini.
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budi Irawan menyatakan hingga Minggu 5 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia mencapai 36 orang.
Budi memperkirakan masih ada 27 santri yang terjebak di bawah puing-puing bangunan musala.
Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mencatat jumlah korban selamat per Sabtu (4/10) bertambah menjadi 104 orang setelah satu santri yang sebelumnya hilang, dilaporkan dalam kondisi selamat. (ant/raa)
Load more