Bus Tabrak Motor dan Truk, Satu Tewas Enam Luka-luka

Madiun,Jawa Timur - Kecelakaan beruntun yang melibatkan bus Sugeng Rahayu jurusan Yogyakarta-Surabaya, sepeda motor, dan truk yang sedang parkir. Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Madiun–Surabaya, tepatnya di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada Selasa siang (31/8).

Kecelakaan beruntun ini berawal saat bus Sugeng Rahayu dengan nomor polisi  W 7108 UZ jurusan Yogyakarta-Surabaya yang dikemudian Sadar Vendra Kencana warga Sragen Jawa Tengah melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Madiun menuju Surabaya.  

Saat itu bus tengah berusaha mendahului kendaraan di depanya hingga keluar marka jalan. Bersamaan dengan itu muncul sepeda motor dari arah berlawanan yang dikendarai Yudha Adi Pratama, seorang mahasiswa warga Jatisronoj, Wonogiri, Jawa tengah. Karena jarak terlalu dekat, kecelakaan pun tak dapat terhindarkan. Pemotor tewas seketika di lokasi kejadian. Tak sampai disitu, bus yang oleng kemudian menabrak truk yang sedang parkir di tepi jalan hingga akhirnya terhenti setelah menabrak pohon.

“Tadi ada motor didepan terus tertabrak, jarak sudah dekat, jadi bus gak bisa menghindar dan menabrak, mungkin meninggal orangnya, bus dari barat, kondisi penumpang terpental", ujar Waris penumpang bus asal Magetan.

Akibat kecelakaan ini, selain 1 korban tewas, 6 penumpang termasuk sopir dan kenek bus mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas Saradan dan juga RSUD Caruban Madiun. Untuk mengetahui penyebabnya, Satlantas Polres Madiun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, namun dugaan karena sopir yang ugal ugalan.

“TKP di Desa Pajaran Saradan, melibatkan bus Sugeng Rahayu dengan sepeda motor kemudian truk parkir. Jumlah korban ada 6 yang 2 di puskesmas kemudian yang 4 di RS Caruban, 1 tewas. Jumlah penumpang ada 30 lebih sisanya sudah melanjutkan perjalanan dengan bus lain", tegas Ipda Nanang Setiyawan, Kanit Laka Lantas Polres Madiun.

Kini arus lalu lintas Surabaya Madiun dan sebaliknya kembali lancar setelah sebelumnya sempat terjadi kemacetan panjang. (Miftakhul Erfan/prs)