< p>Jakarta - Paparan gas air mata dalam ruang tertutup dan berdosis tinggi berisiko memicu dampak kronik berkepanjangan pada penderita. Hal ini seperti diungkapkan Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama.
"Walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan," kata Tjandra Yoga Aditama yang dikonfirmasi di Jakarta, Ahad.
Ia mengatakan beberapa bahan kimia yang digunakan pada gas air mata berupa chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).
Load more