Lolos Pun Tidak, Media China Sok-sokan Campuri Kegagalan Timnas Indonesia di Bawah Patrick Kluivert: Kalian Tak Mengerti Caranya Menang
- X @timnasindonesia
tvOnenews.com - Ketidakberhasilan Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 di bawah asuhan Patrick Kluivert masih menjadi pembahasan hangat.
Kali ini media China yang ikut menyinggung ketidakberdayaan Timnas Indonesia untuk mentas di pesta sepak bola akbar empat tahunan itu.
Patrick Kluivert lebih memilih langsung pulang ke Belanda daripada mempertanggung jawabkan kegagalan Timnas Indonesia kepada PSSI dan masyarakat.
Padahal jika melihat yang sebelum-sebelumnya, pelatih dari negara manapun biasanya ikut terlebih dahulu pulang bersama rombongan ke Jakarta.
Namun kali ini Patrick Kluivert pilih jalan berbeda. Dia juga menulis pesan khusus di Instagram-nya terkait kegagalan Timnas Indonesia asuhannya.
“Saya bertanggung jawab penuh” begitu bunyi sepenggal pesan dari panjangnya caption Instagram Patrick Kluivert.
- REUTERS/Stringer
Belum diketahui yang dimaksud Patrick Kluivert perihal tanggung jawab. Yang jelas, PSSI belum memberikan pernyataan resmi terkait masa depan sang pelatih.
Apalagi, Patrick Kluivert masih terikat kontrak bersama Timnas Indonesia hingga akhir 2027. Itu artinya, ia tetap melatih di FIFA Matchday bulan depan jika bicara profesionalitas.
Di sisi lain, media China menyoroti betul-betul bagaimana Timnas Indonesia yang kemarin kalahkan negaranya di round 3, malah tak berdaya saat bersaing ke Piala Dunia.
Outlet 163.com sampai menyebut kalau mereka gemas lihat barisan lini depan Timnas Indonesia yang selalu saja sulit cetak gol di depan gawang lawan.
“Kekalahan Indonesia di pertandingan ini sungguh mengecewakan. Mereka menguasai bola di babak pertama, tetapi gagal melepaskan tembakan tepat sasaran. Mereka memiliki peluang emas di depan gawang, tetapi gagal mencetak gol,” kata 163.com.
Sambungnya, media China tadi menjelaskan bahwa kurang percaya dirinya pemain Timnas Indonesia jadi salah satu pemantik kegagalan mereka di tahap ini.
- X @timnasindonesia
“Bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan, tetapi karena mereka tidak percaya diri. Kebijakan U-23 dipromosikan tahun lalu, dengan harapan pemain muda dapat bermain lebih banyak, tetapi tim nasional tetap sama,” paparnya.
Load more