Resmi Dipecat, Media Belanda Sebut ada Warisan Berharga dari Patrick Kluivert untuk Timnas Indonesia
- AFC
Jakarta, tvOnenews.com - Kabar mundurnya Patrick Kluivert dari kursi pelatih Timnas Indonesia langsung menghebohkan publik sepak bola Belanda. Pelatih berusia 49 tahun itu resmi berpisah dengan PSSI lewat kesepakatan mutual termination pada Kamis (16/10/2025).
Dalam keterangan resminya, PSSI menyebut kedua pihak sepakat mengakhiri kontrak kerja lebih cepat dari masa yang seharusnya berakhir pada 2027.
- Tangkapan Layar Akun Instagram Erick Thohir
“Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan tim kepelatihan yang sebelumnya memiliki kontrak berdurasi dua tahun,” tulis pernyataan resmi federasi.
Berita perpisahan ini tak butuh waktu lama untuk jadi sorotan di Belanda. Sejumlah media besar Negeri Kincir Angin langsung menyoroti alasan di balik pemutusan kerja sama antara Kluivert dan Timnas Indonesia.
Salah satu media ternama, De Telegraaf, menurunkan laporan khusus mengenai berakhirnya masa kepelatihan Patrick Kluivert. Dalam artikelnya, mereka menyoroti perjalanan sang legenda Belanda selama membesut skuad Garuda.
De Telegraaf menilai keputusan PSSI mendepak Kluivert tak lepas dari hasil buruk Timnas Indonesia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dua kekalahan beruntun membuat asa Garuda terhenti dan jadi pemicu utama berakhirnya kerja sama.
Media itu menulis, ekspektasi publik terhadap Timnas Indonesia sangat besar setelah performa gemilang di babak sebelumnya.
“Ekspektasi terhadap Indonesia meningkat begitu tinggi karena hasil baik baru-baru ini, sehingga kekecewaan atas kegagalan Piala Dunia pun sangat besar,” tulis De Telegraaf.
Lebih jauh, mereka juga mengungkap fakta bahwa PSSI sebenarnya sempat berniat memperpanjang kontrak Kluivert. Namun, tekanan besar dari media dan publik Tanah Air membuat kedua pihak memilih berpisah lebih cepat.
“Meskipun federasi awalnya ingin mempertahankan Kluivert, tekanan luar biasa dari pendukung dan media membuat keputusan akhir diambil,” lanjut laporan tersebut.
Keputusan itu akhirnya dianggap paling realistis demi menjaga stabilitas tim nasional.
De Telegraaf turut menyoroti keberanian Erick Thohir menunjuk Kluivert untuk menggantikan Shin Tae-yong yang sebelumnya membawa hasil positif. Mereka menilai langkah itu menunjukkan ambisi besar PSSI untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Load more