Jakarta – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengungkapkan bahwa di hari lima operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, terkendala cuaca sehingga harus disetip untuk beberapa waktu, Rabu, 13 Januari 2021.
“Selama ini semuanya berjalan lancar dan alhamdulillah selama beberapa waktu ini tidak ada hambatan yang berarti. Hanya hari ini kira-kira di atas jam 08.00 WIB hingga sore hari cuaca di TKP kurang kondusif. Sehingga awalnya kita mengurangi, akhirnya kita sementara menyetop kegiatan pencarian. Namun sore hari pencarian sudah dimulai lagi,” ujar Bagus dalam program Apa Kabar Indonesia Malam yang dipandu Putri Violla, Rabu malam.
Pada hari ke lima, Basarnas menurunkan Kapal Baruna Jaya IV untuk melaksanakan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) sementara penyelam-penyelam fokus mencari korban.
“Hari ini yang aktif di lapangan ada Kapal Baruna Jaya IV yang melaksanakan pencarian melalui alat-alat akustik atau sonarnya untuk kepentingan CVR dan penyelam-penyelam kita atau tim SAR lainnya melakukan pencarian terhadap korban,” tambah Bagus.
Kabasarnas menegaskan tim SAR gabungan tetap mengutamakan penemuan para korban.
“Kita prioritaskan pencarian korban, tanpa mengesampingkan pentingnya kita mendapatkan black box. Hari ini kita fokus melaksanakan pencarian untuk kepentingan tersebut. Kita sudah bisa mengumpulkan 141 kantong jenazah yang berisi human remain,” kata Kabasarnas.
Sementara itu, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji mengatakan operasi pencarian serta penyelamatan (SAR) jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182 akan dilanjutkan jika cuaca mendukung dan aman.
"Nanti kalau ada perkembangan, sambil menunggu cuaca lebih baik, mungkin tim juga sudah akan melaksanakan operasi pertolongan," kata Bambang di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan beberapa elemen penyelamat juga bersiaga di atas perahu karet, meski tidak melakukan operasi pencarian.
Cuaca buruk, kata dia, menjadi kendala operasi SAR. Gelombang laut yang tinggi pada Rabu (13/1) ini membuat tim penyelamat dan pencari berada dalam kerentanan jika tetap melakukan SAR.
"Sejak pagi tadi kami memantau terus dan berkoordinasi dengan BMKG bahwa cuaca di lokasi tidak mendukung untuk operasi pertolongan dan pencarian dalam hal ini penyelaman," katanya.
"Kami infokan sejak tadi hingga saat ini cuaca belum kondusif untuk operasi, khususnya yang difokuskan untuk di bawah laut," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pembaruan informasi terkait kelanjutan upaya pencarian dan penyelamatan.
"Akan kami update pada sore atau malam hari apabila tim melakukan pencarian," kata dia. (act)
Lihat juga: PENYERAHAN JENAZAH KORBAN SRIWIJAYA AIR SJ-182 KEPADA KELUARGA