Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 41 gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Selasa pagi(19/1), termasuk gempa berkekuatan magnitudo 5,9 dan 6,2 yang mengguncang Majene dan Mamuju pada Jumat (15/1).
“Hingga saat ini sudah terjadi gempa sebanyak 41 kali. Dua gempa yang merusak (pada jumat (15/1), dan 39 gempa susulan,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Apa Kabar Indonesia Pagi/
Dwikorita menambahkan, BMKG terus memonitor gempa bumi susulan yang masih terus terjadi di wilayah tersebut. Namun demikian, ia menyatakan bahwa tren gempa susulan yang terjadi saat ini sudah tidak signifikan dan sangat jarang sekali.
BMKG menilai aktivitas gempa susulan tersebut sangat rendah sehingga patut diwaspadai masih ada medan tegangan tersimpan yang dapat memicu gempa kuat susulan.
Pihak BMKG, kata Dwikorita, terus memonitor gempa-gempa susulan serta memvalidasi dan mendetailkan perhitungan, serta prediksi peluruhan gempa. Selain itu, BMKG juga turun ke Mamuju dan Majene untuk memberika ketenangan kepada warga serta melakukan sosialisasi kegempaan.
Dengan melihat gempa yang lalu, khususnya di tahun 1969 dengan kekuatan magnitudo 6,9. BMKG memproyeksikan ke gempa saat ini, sudah dua kali yakni 5,9 dan 6,2. Dari dua gempa itu, jika dihitung, energinya belum sebesar energi yang dilepaskan pada gempa 1969.
BMKG memperkirakan, masih ada potensi sisa energi yang belum dikeluarkan.
Dwikorita menjelaskan, jika gempa susulan dengan magnitude rendah kerap terjadi, justru dapat menurunkan energy yang tersisa sehingga gempa kuat dengan potensi magnitude 6,2 tidak terjadi.
“Seandainya terpecah menjadi beberapa gempa susulan, justru lebih aman, karena kekuatannya keil-kecil. Tapi kalau jarang, bisa berpotensi 6,2. Ini sifatnya perhitungan, sifatnya potensi untuk kepentingan mitigasi, artinya masih harus waspada terhadap gempa susulan,” papar Dwikorita.
Dwikorita sendiri tidak dapat menghitung kapan gempa susulan kuat akan terjadi. “Bisa minggu depan, bulan depan, atau satu tahun kedepan,” kata Dwikorita.
Namun demikian, meski gempa susulan yang masih terjadi tercatat sudah sangat jarang dan tidak signifikan, tetapi BMKG belum dapat menyimpulkan kapan gempa-gempa susulan itu akan berakhir.
Dalam beberapa hari ke depan, BMKG memperkirakan kemungkinan masih adanya gempa susulan di Sulbar. Namun demikian, BMKG berharap gempa-gempa susulan itu nantinya tidak signifikan, dan bahkan sampai tidak dirasakan oleh warga. (ito)
(Lihat Juga: Meninjau banjir di Kalsel, mobil kepresidenan terobos banjir)