Majene, Sulawesi Barat - Pasca gempa di Majene, Sulawesi Barat puluhan korban mengungsi di kandang ayam.
Puluhan warga di Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat terpaksa harus mengungsi di kandang ayam lantaran tidak memiliki tenda. Warga yang rumahnya rusak pasca gempa bumi dengan magnitudo 6,2 ini pun tidur bersama ayam dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
Sebanyak 43 orang yang berasal dari Desa Maliaya ini terpaksa mengungsi di kandang ayam pasca gempa mengguncang Majene, Sulawesi Barat. Bahkan beberapa warga juga memanfaatkan kolong kandang ayam untuk tidur. Mereka harus tidur dengan ayam. Meski begitu, mereka harus rela karena rumah mereka ambruk dihantam gempa dan tidak dapat lagi dihuni.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah seorang pengungsi bernama Sudirman, kurang lebih ada sekitar 500 KK yang mengungsi di puncak Desa Maliaya. Lebih lanjut Sudirman menceritakan tentang kondisi pengungsian yang saat ini dia tempati.
“Kondisinya sekarang masih di kandang ayam untuk pondok-pondoknya karena belum ada terpal yang kita butuhkan sekali,” ungkap Sudirman kepada tvOne.
Ia mengatakan jika disana terdapat sekitar 8 Kartu Keluarga (KK). ”8 KK itu sekitar 40 an jiwa,” katanya.
Sudirman bersama puluhan pengungsi lainnya telah mengungsi di kandang ayam sejak hari pertama terjadinya gempa di Majene, Sulawesi Barat, kurang lebih selama seminggu. Ia pun mengungkapkan alasannya mengungsi di kandang ayam.
“Yang pertama dekat dengan rumah, kedua kemarin waktu gempa Palu kita juga mengungsi disini,” ujar Sudirman.
Menurutnya karena banyak pengungsi yang tidur bersama dengan ayam, kini beberapa pengungsi mulai terserang penyakit, diantaranya gatal-gatal yang diduga karena tidur di kandang ayam. Meski begitu, telah ada tim medis yang datang untuk memeriksa korban yang kini mulai terserang penyakit.
Ditanya perihal kondisi rumahnya pasca terjadi gempa, Sudirman menyampaikan jika dirinya hendak kembali ke rumah namun terjadi gempa susulan jadi harus membatalkan niatnya untuk kembali ke rumah.
Perihal kebutuhan makanan, air bersih, dan kebutuhan anak-anak, Ia menyebut saat ini telah tercukupi tetapi yang paling dibutuhkan adalah tenda dengan alasnya karena kondisi sekarang tidak layak lagi bulu-bulu ayam berterbangan dan kotoran ayam yang bau sekali. (adh)
Lihat juga: Melalui Tim Satu Untuk Negeri, Bantuan Berupa Logistik & Selimut Mulai Disalurkan