Jakarta – Presiden Joko Widodo mengklaim pemerintah bisa mengendalikan krisis kesehatan dan ekonomi selama pandemi Covid-19 dengan baik. Benarkah demikian? Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil justru menyatakan ada kenaikkan tingkat kemiskinan yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat sebagai dampak pandemi Covid-19.
Pada sidang majelis pekerja lengkap persekutuan gereja-gereja di Indonesia, Presiden meminta masyarakat bersyukur lantaran indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan krisis kesehatan dan ekonomi secara bersamaan.
"Sepanjang 2020 dan memasuki 2021, kita menghadapi beberapa ujian, beberapa cobaan yang sangat berat, pandemik COVID-19 yang melanda dunia 215 negara dan Indonesia telah mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Namun Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik,” kata Presiden.
Pemerintah, kata Jokowi, juga terus melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional, percepatan dan kebangkitan ekonomi. “Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp372,3 triliun untuk mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ungkap Pesiden.
Kemiskinan di Jabar Naik
Lain halnya dengan Presiden, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil justru menyatakan ada kenaikan tingkat kemiskinan yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat. Kemiskinan itu, sebagai akibat dari pengaruh pandemi Covid-19 terhadap sektor perekonomian.
Ridwan Kamil mengatakan, dari 27 kota/kabupaten peningkatan kemiskinan terjadi di 19 daerah dengan ukuran Indeks Kedalaman Kemiskinan. Yang paling signifikan terjadi di lima kabupaten kota. “Jumlah orang miskin makin meningkat paling banyak di Kabupaten Kuningan, di Indramayu, Sumedang, Kabupaten Cianjur dan Kota Cirebon,” ujar Ridwan Kamil.
Di luar dari itu, menurut Emil, mayoritas tingkat kepatuhan warga Jawa Barat dalam menerapkan protokol kesehatan berada di angka 80 persen. Angka itu berdasarkan monitoring aplikasi BNPB dan Kementerian Kesehatan.
Secara spesifik ia menyebut wilayah yang paling patuh memakai masker adalah Kota Bandung dengan 90 persen. Sedangkan yang paling tidak patuh memakai masker adalah Kabupaten Pangandaran dengan angka 56 peren.
Kemudian, yang paling patuh menjaga jarak ada di Kabupaten Bandung dengan 89 persen, yang tidak patuh kota adalah Kota Tasikmalaya dengan 63 persen.
Selain itu, berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) pada bulan Maret 2020 tingkat kemiskinan perkotaan dan pedesaan seluruh pulau di indonesia naik signifikan. Meningkatnya persentase penduduk miskin indonesia ini bahkan terjadi diawal pandemi Covid-19. (ito)
(Lihat Juga: Presiden Jokowi terima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac dosis kedua)