Jakarta – Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) serta Brand Ekonomi Syariah Tahun 2021 dari Istana Negara Jakarta, Senin. Presiden mengatakan potensi wakaf di Indonesia sangat besar, termasuk untuk wakaf berbentuk uang yang dapat mencapai Rp188 triliun.
Wapres Ma’ruf Amin, selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), mengatakan GNWU merupakan salah satu program pengembangan ekonomi syariah yang bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan nasional.
"Saat ini, berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus didorong untuk diimplementasikan secara terintegrasi melalui sinergi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik kementerian atau lembaga anggota KNEKS maupun institusi lainnya," kata Wapres.
Sebelumnya, Wapres juga menjelaskan perlunya langkah fundamental dalam mewujudkan wakaf produktif. Langkah tersebut dapat dilakukan melalui tiga upaya guna menyukseskan gerakan wakaf tunai tersebut.
Pertama ialah melakukan rekayasa ulang proses bisnis wakaf uang atau business process reenginering. Kedua, dengan menetapkan program strategis wakaf nasional yang perlu didukung para tokoh, ulama dan masyarakat.
Ketiga yakni dengan melakukan gerakan kampanye bersama dalam mengumpulkan wakaf uang, sekaligus melakukan literasi dan edukasi agar masyarakat secara bersama-sama berwakaf dengan menyerahkan uangnya untuk dikelola dan hasilnya akan digunakan untuk mendanai program strategis wakaf nasional.
Wapres juga mengingatkan tentang pentingnya memanfaatkan perkembangan teknologi dalam menyukseskan program wakaf tunai nasional.
Potensi Wakaf Uang
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan potensi wakaf di Indonesia sangat besar, termasuk untuk wakaf berbentuk uang yang dapat mencapai Rp188 triliun.
“Di negara kita, potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp188 triliun,” kata Presiden.
Dengan potensi yang besar itu, menurut Presiden, Indonesia perlu terobosan-terobosan, utamanya dalam mengembangkan lembaga keuangan syariah yang dikelola dengan sistem wakaf.
Pemanfaatan aset wakaf juga perlu diperluas. Presiden menyampaikan aset wakaf bisa dikelola untuk tujuan sosial ekonomi yang berdampak signifikan bagi penurunan kemiskinan dan ketimpangan sosial masyarakat.
“Karena itu peluncuran gerakan nasional wakaf uang pada hari ini menjadi bagian penting bukan hanya meningkatkan awereness, kepedulian dan literasi masyarakat dalam hal ekonomi syariah, tapi sebagai upaya memperkuat rasa kepedulian untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial di negara kita,” kata dia.
Terlebih, lanjut Presiden, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sudah saatnya, Indonesia menjadi contoh praktik wakaf yang transparan, profesional, kredibel dan berdampak produktif bagi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
Kepala Negara juga meminta percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah agar Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi syariah global.
“Ekonomi syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Pengembangan ekonomi syariah tidak hanya dijalankan oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim tapi juga negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris dan juga Amerika Serikat mengembangkannya,” kata Jokowi. (ito)
(Lihat Juga: Tim medis lakukan pemeriksaan terhadap bayi yang dicekoki miras)