ADVERTISEMENT
Advertnative
Jakarta, tvOnenews.com - Festival musik Glastonbury 2025 di Inggris menjadi sorotan internasional setelah sejumlah musisi menyuarakan duk dukungan terhadap Palestina dalam penampilan mereka.
Dikutip dari Arab News, Minggu 29 Juni 2025, grup rap as Irlandia, Kneecap bersama beberapa musisi lain menyampaikan kecaman terhadap Israel dan menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina di hadapan puluhan ribu penonton.
Dalam penampilannya pada Sabtu, 28 Juni, Kneecap memimpin seruan free Palestine dan free Mo Chara di tengah kerumunan.
Anggota grup tersebut tampil dengan mengenakan kafiyeh, kain bermotif khas Palestina dan pakaian bertuliskan We Are All Palestine Action.
Aksi ini menjadi bagian dari rangkaian pertunjukan yang syarat pesan politik.
Selain musisi, kelompok aktivis Palestine Action juga turut naik ke atas panggung.
Kelompok ini dikenal vokal dalam kampanye mendukung kemerdekaan Palestina.
Meskipun telah diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Inggris, mereka menggunakan momentum festival untuk menyerukan agar penyelenggara Glastonbury memutus hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang dianggap terafiliasi dengan kepentingan pro Israel.
Dukungan terhadap Palestina di Glastonbury sebenarnya bukan hal baru.
Pada edisi 2024, vokalis Coldplay Chris Martin sempat menyampaikan pesan perdamaian dari panggung utama.
Ia mengajak sekitar 100.000 ribu penonton untuk menyebarkan cinta ke berbagai penjuru dunia termasuk Palestina dan Israel.
Dalam momen yang menyentuh saat Coldplay tampil, Chris Martin menghentikan musik menyalakan lampu panggung dan meminta penonton mengangkat tangan mereka tanpa ponsel saat lagu Sky Full of Stars dinyanyikan menciptakan suasana solidaritas yang kuat.