ADVERTISEMENT
Paris, tvOnenews.com - Krisis politik di Prancis kembali memanas setelah Perdana Menteri Sebastien Lecornu secara resmi mengundurkan diri, kurang dari sebulan sejak ia dilantik.
Keputusan ini menandai jatuhnya kabinet keempat di bawah pemerintahan Presiden Emmanuel Macron dalam kurun waktu satu tahun terakhir, sekaligus memperdalam ketidakstabilan politik yang mengguncang negara tersebut.
Langkah Lecornu mundur dari jabatannya menimbulkan keprihatinan di kalangan politisi dan masyarakat Prancis.
Banyak pihak menilai peristiwa ini sebagai tanda terburuk dari krisis kepemimpinan yang melanda pemerintahan Macron sejak masa jabatan keduanya dimulai.
Situasi politik yang kian rapuh membuat proses pengambilan kebijakan penting, termasuk reformasi ekonomi dan kebijakan luar negeri, berjalan tersendat.
Media lokal melaporkan bahwa keputusan pengunduran diri Lecornu didorong oleh ketegangan internal kabinet serta perbedaan pandangan dengan Elysee Palace mengenai arah kebijakan pemerintahan.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Macron, sejumlah analis menilai langkah tersebut akan semakin memperlemah legitimasi presiden di tengah menurunnya kepercayaan publik.
Krisis politik ini disebut sebagai yang paling serius dalam dua dekade terakhir di Prancis, dengan tingkat pergantian kabinet yang tinggi dan meningkatnya tekanan dari oposisi.
Beberapa partai sayap kanan dan kiri kini mendesak Macron untuk segera menggelar pemilihan umum dini, sementara sebagian lainnya menyerukan pembentukan pemerintahan koalisi baru guna mengakhiri kebuntuan politik.
Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai siapa yang akan ditunjuk sebagai pengganti Sebastien Lecornu.
Namun, sumber di lingkungan kepresidenan menyebut Macron tengah mempertimbangkan sejumlah nama untuk meredam gejolak politik dan mengembalikan stabilitas pemerintahan.