• logo tvone
    • Mode Gelap Mode Terang
Tutup Pencarian
    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

      • Channel

      • Talk Show tvOne

      Cetak Uang Sendiri, Paguyuban Tunggal Rahayu Dipanggil Polisi | tvOne

      Jumat, 11 September 2020
      Share :

    Garut, Jawa Barat - Polisi memanggil penanggung jawab Paguyuban Tunggal Rahayu, Sutarman, setelah pria itu membentuk kelompok yang mencetak uangnya sendiri dan menggunakannya sebagai alat transaksi. Polres Garut juga memeriksa sejumlah saksi yang merupakan pengurus organisasi massa (ormas) Tunggal Rahayu, Kamis, 10 September 2020. Mereka dimintai keterangan terkait proses berdirinya ormas yang berpusat di Garut, Jawa Barat itu.

    Ada enam orang yang diperiksa di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut. Selain anggota aktif, juga ada pengurus desa setempat. Ormas Tunggal Rahayu bermarkas di Kecamatan Cisewu dan Kecamatan Caringin.

    Sementara Sutarman diinterogasi karena adanya dugaan penipuan dalam perekrutan anggota. Karena mereka yang bergabung dengan Paguyuban Tunggal Rahayu dimintai uang pendaftaran ratusan ribu rupiah.

    “Para korban ini diiming-imingi sesuatu yang merupakan sesuatu yang tidak benar, kemudian tergerak hatinya untuk memberikan uang pendaftaran untuk bergabung dalam keorganisasian. Korban yang sudah kita periksa bervariatif antara Rp100 ribu sampai Rp600 ribu per orang,” ujar Kepala Satreskrim Polres Garut, AKP Maradona.

    Maradona mengatakan setiap anggota dijanjikan beberapa hal yang berbeda.

    “Ada yang dijanjikan untuk masuk kerja, ada yang dijanjikan untuk dilunasi utangnya, ada juga yang dijanjikan bahwa organisasi tersebut bisa mencairkan deposito berupa emas sebanyak 80.000 kilogram,” imbuhnya

    Penanggung jawab organisasi Tunggal Rahayu, Sutarman, saat diinterogasi membantah telah merekrut anggotanya. Menurut pria itu, keanggotaan ormasnya bersifat sukarela.

    “Gak merekrut, Pak, saya ini sebagai penampung daripada aspirasi organisasi-organisasi dulu seperti orang-orang perjalanan. Alhamdulillah saya satukan, saya sejajarkan, saya arahkan demi menata cita-cita. Jadi anak bangsa berjiwa besar, berjiwa tanggung, berjiwa arif dan bijaksana,” jelas Sutarman di kantor polisi.

    Lelaki itu juga menolak disebut mengubah lambang negara.

    “Bukan penggantian, maaf, kalau diganti pasti berubah. Tapi ini datanya adalah diluruskan,” katanya.

    Burung Garuda yang merupakan lambang negara Indonesia digambarkan menengok ke kanan. Tetapi kepala burung yang digunakan Tunggal Rahayu, menatap lurus ke depan.

    Menurut polisi, fokus penyelidikan mereka saat ini adalah membandingkan dan menguji alat bukti, dengan dokumen yang disita serta keterangan anggota. Ada empat sangkaan yang disiapkan pihak berwenang untuk Sutarman, yakni berkaitan dengan mata uang, lambang negara, penipuan dalam perekrutan, serta pemalsuan gelar akademis. (act)

    (Lihat juga: HEBOH ORMAS DI GARUT UBAH LAMBANG NEGARA DAN CETAK UANG SENDIRI)

     

    Selanjutnya

    Autoplay
    • 11:33

      Merespons Masalah saat Terbang | Kabar Siang di Lokasi tvOne (18/1/2021)

      • 18/01/2021
    • 08:14

      BMKG Siap Berikan "Warning" Jika Ada Gempa Berpotensi Tsunami di Indonesia | tvOne

      • 18/01/2021
    • 08:32

      MK Tolak Gugatan Rizal Ramli, Refly Harun: Demokrasi Kita Masih Dikuasai Cukong-cukong | tvOne

      • 18/01/2021
    • 08:58

      Kasus COVID-19 Melonjak, Epidemiolog: Pemerintah harus Perbanyak Lakukan Testing | tvOne

      • 18/01/2021
    • 09:33

      Banjir Rendam Kalimantan Selatan, Sebagian Warga Tidak Mau Dievakuasi | tvOne

      • 18/01/2021
    • 03:07

      Komandan DVI: 162 Kantong Selesai Diperiksa, 26 Kantong dalam Proses Identifikasi | tvOne

      • 17/01/2021
    • 08:59

      Ribuan Rumah di Kalimantan Selatan Terendam Banjir, Dua Kabupaten Terdampak Paling Parah | tvOne

      • 17/01/2021
    • 11:57

      Menkes Wacanakan Sertifikat Vaksinasi Corona Sebagai Syarat Perjalanan Pandemi, Apa Benar? | tvOne

      • 17/01/2021
    • 07:03

      Cuitan Twitter Presiden Trump di Bungkam | Hot Indonesia

      • 17/01/2021
    • 08:24

      Joe Biden dan Persatuan Rakyat AS | Hot Indonesia

      • 17/01/2021
    • 08:46

      Apa Yang Perlu Dibenahi Dalam Dunia Penerbangan Indonesia? | Hot Indonesia

      • 17/01/2021
    • 08:01

      Progres Evakuasi SJ-182, Mantan Deputi Operasi Basarnas: Saya Kira Ini Sudah 90 Persen | tvOne

      • 17/01/2021
    • 17:49

      Rekaman Kokpit Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jadi Kunci? | tvOne

      • 17/01/2021
    • 11:17

      Tiga Kabupaten Lumpuh, BPBD Kalsel: Ini Bukan Banjir Biasa, Ini Perubahan Iklim | tvOne

      • 17/01/2021
    • 07:02

      Banting Setir dari Jurnalis jadi Anggota Dewan, Meutya Hafid: Saya Banyak Belajar | SPB tvOne

      • 16/01/2021
    • 10:21

      Mata Berkaca-kaca, Meutya Hafid Ceritakan Saat Dirinya Disandra di Irak | SPB tvOne

      • 16/01/2021
    • 06:34

      Sempat Menggugat Tuhan karena Dikaruniai Anak Tuli, Dewi Yuli: Setiap Malam Saya Minta Ampun

      • 16/01/2021
    • 09:31

      Mulai Bernyanyi dari Umur Lima Tahun, Dewi Yull Bagikan Kisah Perjalanan Karirnya | SPB tvOne

      • 16/01/2021
    • 05:14

      Masya Allah, Ini Cara Syekh Ali Jaber Menghapal Al-Quran | E-Talkshow tvOne

      • 15/01/2021
    • 07:14

      Tangisan Syekh Ali Jaber Tidak Bisa Jalankan Ibadah Berjamaah Karena Covid-19 | E-Talkshow tvOne

      • 15/01/2021
Ikuti kami di:
  • Playstore Android
  • Appstore Apple
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
tvOne
©2020 - All Right Reserved
A Group Member of VIVA Networks
  • jagodangdut
  • 100kpj
  • intipseleb
  • vivacoid
  • vlix
  • sahijab
  • suaramerdeka
  • tvone
  • onepride
  • oneprix