• logo tvone
    • Mode Gelap Mode Terang
Tutup Pencarian
    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

      • Channel

      • tvOneNews

      Adzan Berisi Ajakan Jihad, Jusuf Kalla: Ini Sebuah Kekeliruan yang Harus Diluruskan | tvOne

      Rabu, 2 Desember 2020
      Share :

    Jakarta - Dewan Masjid Indonesia (DMI) merespon fenomena sekelompok orang yang mengundangkan adzan dengan menggunakan kata-kata jihad. Ketua Umum DMI Jusuf Kalla mengatakan mengubah lafaz adzan bertentangaan dengan ajaran nabi Muhammad SAW. Tindakan itu merupakan kekeliruan yang harus diluruskan.

    “Video yang mendengarkan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu,” kata Jusuf Kalla saat melakukan rapat virtual bersama pengurus DMI dan pemuda-remaja masjid se-Indonesia dari kantor DMI di Jakarta.

    JK menjelaskan bahwa jihad jangan dipahami sebagai konteks negatif untuk melakukan tindak kekerasan dengan mengatasnamakan agama Islam. "Jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan sebagai jihad. Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa,” kata dia.

    Sebelumnya, beredar video di media sosial bermuatan muazin yang mengumandangkan azan namun disertai ucapan hayya alal jihad di masjid. Jemaah yang berada di sekitar muazin tersebut kemudian mengikuti ucapan itu sambil mengepalkan tangan.

    Jusuf Kalla juga menegaskan bahwa masjid tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran radikal dan mengajak pertikaian antarumat beragama. “Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” kata JK.

    Kepada seluruh pengurus masjid di daerah, JK juga mengingatkan kembali regulasi dan prinsip DMI bahwa masjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye. “Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid,” kata JK.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Manan Abdul Ghani mengatakan seruan jihad sesungguhnya bermakna sebagai melakukan perbuatan dengan bersungguh-sungguh.

    Sehingga, seruan jihad harus dilakukan untuk mengajak umat Islam melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi orang banyak.

    Sementara itu, Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid, mengatakan seruan jihad dalam kumandang azan itu tidak relevan jika dikaitkan dengan kondisi Indonesia saat ini.

    “Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia tidak bisa diartikan sebagai perang,” kata dia.

    Ia juga meminta seluruh pihak, umat dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk menahan diri serta melakukan pendekatan persuasif dan lewat dialog dalam menanggapi hal itu. (ito)

    (Lihat Juga: Teka teki keberadaan hasil tes swab HRS, siapa yang bertanggungjawab)

     

    Selanjutnya

    Autoplay
    • 52:35

      Sejauh Mana Manusia Berkehendak? | Damai Indonesiaku tvOne

      • 17/01/2021
    • 17:28

      Bencana Beruntun di Tanah Air, Gempa Sulbar, Longsor Sumedang dan Banjir Besar di Kalsel | tvOne

      • 17/01/2021
    • 04:41

      Longsor Landa Manado, Enam Orang Ditemukan Tewas di Tiga Lokasi Terpisah

      • 17/01/2021
    • 04:58

      Longsor Terjang Sumedang, 32 Orang Tewas, 8 Orang Dalam Proses Pencarian | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:13

      Gempa Guncang Sulbar, Begini Penjelasan Kepala BNPB Doni Monardo Terkait Evakuasi Korban Gempa

      • 17/01/2021
    • 04:33

      Bantuan Sosial Mulai Didistribusikan Kepada Para Korban Gempa Sulbar | tvOne

      • 17/01/2021
    • 07:44

      Kerahkan Anjing Pelacak, Tim SAR Bantu Evakuasi Korban di Reruntuhan RS Mitra Manakarra | tvOne

      • 17/01/2021
    • 08:58

      Menteri PUPR: Perbaikan Jalan dari Mamuju ke Majene Prioritas Utama | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:06

      Bikin Takjub! Lukisan Tertua di Dunia Ternyata Ada di Sulawesi, Berusia 45.500 Tahun | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 17:23

      Abu Vulkanik Semeru Guyur 5 Kecamatan, Warga Khawatir | tvOne

      • 17/01/2021
    • 16:32

      Proses Pembersihan Puing RS. Mitra Manakarra di Sulbar, Bagaimana Nasib Pasien? | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:12

      Sedih! Orang Utan Tertua di Dunia Asal Sumatera Mati di Kebun Binatang AS | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 03:23

      Dedi Mulyadi Marah-Marah Pada Pengemis yang Pernah Ia Bantu | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 01:39

      Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal Dunia | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 01:22

      Begini Nasib Remaja yang Berdoa Agar Palangkaraya Dilanda Bencana Seperti Kalsel | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 07:20

      Dampak Abu Vulkanik Selimuti Permukiman Warga, Tanaman & Ternak Mati | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:15

      Akibat Diguncang Gempa, RSUD Kabupaten Mamuju Rusak Parah | tvOne

      • 17/01/2021
    • 03:07

      Komandan DVI: 162 Kantong Selesai Diperiksa, 26 Kantong dalam Proses Identifikasi | tvOne

      • 17/01/2021
    • 00:57

      Warga Jarah Bantuan Logistik Korban Gempa Majene! | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 12:27

      Basarnas Mamuju Kerahkan 30 Anggota Sisir 5 Sektor Sekaligus | tvOne

      • 17/01/2021
Ikuti kami di:
  • Playstore Android
  • Appstore Apple
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
tvOne
©2020 - All Right Reserved
A Group Member of VIVA Networks
  • jagodangdut
  • 100kpj
  • intipseleb
  • vivacoid
  • vlix
  • sahijab
  • suaramerdeka
  • tvone
  • onepride
  • oneprix