• logo tvone
    • Mode Gelap Mode Terang
Tutup Pencarian
    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

      • Channel

      • tvOneNews

      Empat Orang Satu Keluarga di Banten Menjadi Korban Tragedi Sriwijaya Air SJ-182 | tvOne

      Senin, 11 Januari 2021
      Share :

    Serang, Banten – Empat orang dalam satu keluarga yang berdomisili di Serang, Banten menjadi korban tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

    Satu keluarga tersebut terdiri dari empat anggota yaitu satu bayi yang berumur di bawah satu tahun yaitu Fao Nuntius Zai, dan korban lainnya itu adalah Umbu Kristin Zai (2), Zursisya Zuar Zai (9) dan Arneta Fauzia (38) ibu kandung dari ketiga anak tersebut.

    Yayu (50), asisten rumah tangga keluarga itu mengungkapkan pada Senin, 11 Januari 2021, bahwa keluarga ini merupakan pendatang di Kota Serang. Mereka sebelumnya tinggal di Kota Bogor, Jawa Barat.

    Menurut Yayu, mereka pindah dan mengontrak di salah satu rumah di Komplek Taman Lopang Indah, RT 01 RW 013 Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, sejak bulan Oktober 2020 hingga saat ini.

    Sedangkan suami korban yaitu Yaman Zai, bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di salah satu perusahaan di Kalimantan Barat (Kalbar).

    "Kalau ibu (Arneta Fauzi) memang ngontrak di sini sudah kurang lebih sekitar tiga bulanan sampai sekarang. Tadinya kan tinggal di Bogor karena suaminya ini kerja di Kalimantan jadi ABK," katanya.

    Yayu menjelaskan bahwa dirinya sempat mengantarkan para korban ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (9/1) pagi pukul 09:00 WIB. Rencananya ibu dan tiga anaknya tersebut akan berkunjung ke Pontianak untuk menemui suaminya.

    Akan tetapi, kata Yayu, dari pemberangkatan yang sudah dijadwalkan tersebut mengalami keterlambatan sehingga dirinya pun ikut menunggu menemani korban.

    Arneta dan ketiga anaknya seharusnya berangkat ke Pontianak pada Kamis (7/1).
    "Hari Kamis sudah ke bandara tapi ketinggalan pesawat, terus hari Jumat (8/1) jadwalnya juga diundur karena dianya kecapean kayanya. Terus ngambil yang jam setengah dua itu hari Sabtu, berangkat jam 9 pagi dari sini," kata dia.

    Yayu mengungkapkan, tidak lama setelah pemberangkatan dari bandara, suami korban kemudian menelpon kepada anak sulungnya Auliya (19) untuk menanyakan istri dan anak-anaknya yang tak kunjung tiba di Pontianak.

    "Karena si neng Auliya itu ga ikut berangkat, pas sorenya itu bapak (Yaman) telpon nanyain si ibu ko gak nyampe-nyampe katanya. Udah gitu ngedenger berita dari TV pesawat yang ditumpangi ibu kecelakaan, dari situ saya kaget," kata dia.

    Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan informasi yang diterima oleh pihaknya bahwa keempat korban dalam peristiwa itu merupakan warga Bogor yang tinggal di rumah kontrakan di Kota Serang.

    "Karena ini informasinya belum vailid dan belum tentu benar, maka kami akan coba memastikan dulu. Menurut info ada 4 orang dalam satu keluarga korban atas jatuhnya pesawat SJ182 kemarin," kata Syafrudin.

    Ia menuturkan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang saat ini sedang menelusuri data terkait kependudukanya. Jika memang korban tersebut sudah menjadi warganya, maka pihaknya berencana akan memfasilitasi keluarga korban ke posko crisis center di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

    Kemudian, pihaknya juga mengucapkan duka cita yang sangat mendalam kepada para keluarga korban pesawat Sriwijaya Air itu.

    "Atas nama pemerintah Kota Serang turut belasungkawa dan berduka cita kepada korban. Kalau masalah fasilitas kepada keluarga korban kita nanti akan musyawarah dulu dengan OPD terkait," kata Syafrudin. (act)

    Lihat juga: MARINIR TEMUKAN SATU KARTU IDENTITAS YAAMAN ZAI DI LOKASI JATUHNYA SRIWIJAYA AIR SJY-182

    Selanjutnya

    Autoplay
    • 02:07

      Ombak Besar Hantam Pantai di Manado | tvOne

      • 18/01/2021
    • 05:52

      Evakuasi Korban Banjir di Kalimantan Selatan, Tim SAR: Masih Ada Daerah yang Terisolir | tvOne

      • 18/01/2021
    • 04:11

      Bundaran HI Ramai Pesepeda, Sejumlah Warga Langgar Prokes | tvOne

      • 18/01/2021
    • 52:35

      Sejauh Mana Manusia Berkehendak? | Damai Indonesiaku tvOne

      • 17/01/2021
    • 17:28

      Bencana Beruntun di Tanah Air, Gempa Sulbar, Longsor Sumedang dan Banjir Besar di Kalsel | tvOne

      • 17/01/2021
    • 04:41

      Longsor Landa Manado, Enam Orang Ditemukan Tewas di Tiga Lokasi Terpisah

      • 17/01/2021
    • 04:58

      Longsor Terjang Sumedang, 32 Orang Tewas, 8 Orang Dalam Proses Pencarian | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:13

      Gempa Guncang Sulbar, Begini Penjelasan Kepala BNPB Doni Monardo Terkait Evakuasi Korban Gempa

      • 17/01/2021
    • 04:33

      Bantuan Sosial Mulai Didistribusikan Kepada Para Korban Gempa Sulbar | tvOne

      • 17/01/2021
    • 07:44

      Kerahkan Anjing Pelacak, Tim SAR Bantu Evakuasi Korban di Reruntuhan RS Mitra Manakarra | tvOne

      • 17/01/2021
    • 08:58

      Menteri PUPR: Perbaikan Jalan dari Mamuju ke Majene Prioritas Utama | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:06

      Bikin Takjub! Lukisan Tertua di Dunia Ternyata Ada di Sulawesi, Berusia 45.500 Tahun | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 17:23

      Abu Vulkanik Semeru Guyur 5 Kecamatan, Warga Khawatir | tvOne

      • 17/01/2021
    • 16:32

      Proses Pembersihan Puing RS. Mitra Manakarra di Sulbar, Bagaimana Nasib Pasien? | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:12

      Sedih! Orang Utan Tertua di Dunia Asal Sumatera Mati di Kebun Binatang AS | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 03:23

      Dedi Mulyadi Marah-Marah Pada Pengemis yang Pernah Ia Bantu | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 01:39

      Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal Dunia | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 01:22

      Begini Nasib Remaja yang Berdoa Agar Palangkaraya Dilanda Bencana Seperti Kalsel | tvOne Minute

      • 17/01/2021
    • 07:20

      Dampak Abu Vulkanik Selimuti Permukiman Warga, Tanaman & Ternak Mati | tvOne

      • 17/01/2021
    • 01:15

      Akibat Diguncang Gempa, RSUD Kabupaten Mamuju Rusak Parah | tvOne

      • 17/01/2021
Ikuti kami di:
  • Playstore Android
  • Appstore Apple
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
tvOne
©2020 - All Right Reserved
A Group Member of VIVA Networks
  • jagodangdut
  • 100kpj
  • intipseleb
  • vivacoid
  • vlix
  • sahijab
  • suaramerdeka
  • tvone
  • onepride
  • oneprix