Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur - Selain bertugas untuk mencegah penularan COVID-19, Satgas COVID-19 Kutai Kartanegara turut memberikan masukan bagi warga sekitar untuk bisa mengantisipasi dampak pandemi.
Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kutai Kartanegara tidak hanya melakukan pencegahan virus corona. Satgas COVID-19 juga melakukan kegiatan ekonomi untuk mengantisipasi krisis pangan akibat pandemi.
Satgas penanganan COVID-19 mengajak warga untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk mengantisipasi krisis pangan sebagai dampak pandemi dengan memanfaatkan setiap lahan kosong menjadi lahan pertanian, peternakan, dan perikanan. Kegiatan tersebut tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti yang dilakukan Satgas COVID-19 dan Satuan Kodim Tenggarong.
Mereka berhasil memanfaatkan lahan kosong seluas 3 hektar menjadi lahan produktif sehingga hasilnya dapat memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi. Lahan pengembangan pertanian ini menjadi contoh bagi masyarakat untuk bertahan ditengah pandemi dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan bercocok tanam, pertanian maupun perikanan.
“Tentunya ini satu kegiatan yang positif dimana kita tahu dengan adanya pandemi yang juga belum selesai untuk bisa kita mandiri dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan ini di lingkungan rumah masing-masing,” ungkap Danrem 091 Aji Surya Natakusuma, Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro.
Menurutnya, kegiatan ini dapat membantu untuk konsumsi orang per orang. “Dari yang kecil-kecil saja seperti tanam cabe, sayur, dan sebagainya sehingga kita bisa memanfaatkan itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa kita semua dapat memanfaatkan kegiatan-kegiatan tersebut dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat. “Kita berdoa mudah-mudahan pandemi juga akan cepat selesai dengan masyarakat disiplin untuk melaksanakan protokol kesehatan,” ucapnya.
Lahan kosong seluas 3 hektar yang jadi percontohan ini dirintis oleh prajurit pembinaan desa dari Kodim 0906 Tenggarong sejak 3 bulan terakhir dan kini lahan kosong yang telah terisi tersebut sudah memberikan hasil yang dapat dimanfaatkan termasuk bagi masyarakat sekitar.
Seperti yang diketahui, pandemi COVID-19 masih belum berakhir dan bahkan angka kasus terpapar positif COVID-19 semakin bertambah di beberapa daerah di Indonesia. (adh)
Lihat juga: Menteri Agama: Vaksin Ini Tidak Memanfaatkan Bahan yang Tercemar Babi