Banten - PT Jasa Raharja Cabang Banten akan menyerahkan santunan kepada keluarga korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Pihak PT Jasa Raharja menegaskan tetap akan memberikan santunan kepada keluarga ataupun ahli waris korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 kendati jasad atau bahkan body part korban tidak ditemukan.
Saat ini pihak PT Jasa Raharja Cabang Banten baru menyerahkan kepada satu ahli waris yang beralmaat di Banten, yakni Oki Bisma yang merupakan pramugara Sriwijaya air. “Korban yang ada di wilayah provinsi Banten ada tujuh orang," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Banteb, Dodi Apriansyah.
Sementara itu, PT Jasa Raharja Cabang Kalimantan Barat, telah menyerahkan santunan kepada keluarga korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 asal Kota Pontianak, Kalbar.
"Dengan sudah teridentifikasinya empat penumpang, satu asal Kalbar, yakni Hasanah asal Kota Pontianak, maka pihak kami siap memberikan santunan kepada ahli waris," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kalbar Regy S Wijaya.
Dia menambahkan hari ini pihaknya telah menyerahkan santunan secara simbolis kepada ahli waris korban atas nama Asy Habul Yamin karena kebetulan ahli waris sedang berada di Sintang.
"Untuk korban yang berasal dari Kalimantan Barat yaitu Hasanah, penyerahan secara simbolis belum dapat kami lakukan karena ahli waris masih berada di Jakarta," ungkap Regy.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017, besarnya santunan yang diserahkan kepada ahli waris korban, untuk korban meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Santunan Penuh
Sementara itu, PT Jasa Raharja (Persero) tetap akan memberikan santunan kepada keluarga ataupun ahli waris korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 kendati jasad atau bahkan body part korban tidak ditemukan.
"Santunan tetap diberikan, setelah ada pernyataan dari pihak yang berwenang bahwa korban tidak ditemukan," ujar Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta.
Menurut dia, nanti pihak Jasa Raharja akan mendapatkan keterangan yang dibuat oleh regulator instansi terkait bahwa korban tidak ditemukan. Saat ini Jasa Raharja memiliki data dan para insan Jasa Raharja sudah bersiaga di 27 kota di 13 provinsi.
Ketika ada pengumuman identifikasi dalam konferensi pers di rumah sakit Polri Kramat Jati, maka petugas Jasa Raharja langsung bergerak menghubungi keluarga korban atau ahli waris.
Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Hingga Selasa (12/1), Basarnas melaporkan Selasa (12/1) bahwa tim SAR gabungan telah mendapatkan 65 kantong jenazah sehingga total menjadi 139 kantong jenazah yang sudah ditemukan. Selain itu tim SAR gabungan juga menemukan 10 kantong bagian berisi serpihan kecil pesawat dan potongan besar pesawat sebanyak dua buah, sehingga total menjadi 26 kantong yang sudah ditemukan. (ito)
(Lihat Juga: Keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 akan mendapatkan perawatan trauma healing)