Mamuju, Klik Disini - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan Rumah Sakit Mitra Manakarra di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).Anjing pelacak dari Unit K-9 SAR Polri diperbantukan dalam upaya untuk menemukan korban gempa di antara puing bangunan rumah sakit. Anjing pelacak digunakan untuk membantu proses evakuasi, pencarian, untuk mengidentifikasi jika masih ada korban di dalam reruntuhan.
Tim Penyelamat dan Pertolongan (SAR) Gabungan kembali melakukan pencarian korban tertimpa reruntuhan bangunan di RS Mitra Manakarra setelah adanya laporan bahwa masih terdapat tiga orang korban lainnya masih terjebak.
Tim SAR awalnya telah menyelesaikan pencarian dan evakuasi korban di RS Mitra Manakarra. Tim SAR di lokasi itu telah mengevakuasi delapan orang, empat diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Di RS Mitra Manakarra sebenarnya itu pencarian dan evakuasi sudah dinyatakan selesai. Tapi karena masih ada laporan jumlah pasien, ternyata masih ada tiga orang yang belum didapat, akhirnya Ahad pagi jelang siang itu kembali dilakukan pencarian di lokasi tersebut.
Tim SAR menerima aduan dari tiga orang kerabat korban atau pasien RS Mitra Manakarra karena hingga Sabtu malam, belum juga diketahui keberadaannya. Alhasil, tim SAR gabungan menjadikan RS Mitra Manakarra sebagai salah satu fokus pencarian tiga orang warga atau pasien.
Sebelumnya, Data versi BNPB, korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1) 2021 terdata sebanyak 56 orang. Rinciannya, sebanyak 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majene. Hingga Ahad siang belum ada penemuan korban jiwa.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Mejene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Mamuju, 189 orang mengalami luka berat dan menjalani rawat inap.
Tenda-tenda akan didirikan di Stadion Manakarra Mamuju untuk menampung pengungsi yang telah bermalam di luar stadion setelah gempa pada Jumat, 15 Januari 2021. Pemerintah daerah (Pemda) akan menjadikan kompleks stadion tersebut sebagai pusat pengungsian korban gempa.
Korban gempa yang sebelumnya berada di luar stadion selanjutnya bisa menempati tenda-tenda di kompleks stadion yang akan dipasangi sekat guna meminimalkan risiko penularan COVID-19 di kalangan pengungsi. Saat ini, tim Taruna Siaga Bencana, personel TNI dan Polri, serta aparat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah turun membantu penanganan dampak gempa di Kabupaten Mamuju. (ari/ant)
(Lihat juga Abu Vulkanik Semeru Guyur 5 Kecamatan, Warga Khawatir)