Pinrang, Sulawesi Selatan – Longsor dan air bah menerjang sejumlah lokasi di empat desa di Pinrang, Sulawesi Selatan. Longsor bahkan membuat sejumlah Jalan amblas dan meninggalkan lubang besar di jalur akses penghubung antar desa.
Longsor disertai terjangan air bah melanda kecamatan Lembang, kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Minggu (31/1) petang. Akibatnya akses jalur kendaraan tertutup longsoran. Setidaknya ada empat desa yang terdampak akibat longsoran dan air bah ini.
“Kalau desa diatas masih ada empat desa, ini jalan penghubungnya,” kata Warga, Wandi.
Longsor bahkan membuat sejumlah jalan amblas dan meninggalkan lubang besar di jalur akses penghubung antar desa. Setidaknya terdapat puluhan titik longsor di sepanjang jalan tersebut.
Titik terparah berada di jalan menuju Desa Bakaru, pasalnya jalan aspal berdiameter lebar 4 meter dan panjang 6 meter itu ambles sehingga tidak dapat di lalui kendaraan roda empat. Meski dapat di lalui motor, namun pengendara harus ekstra hati hati, karena kondisi jalannya yang licin dan rentan.
Pemda Pinrang dikabarkan akan segera menurunkan alat berat untuk mulai membuka akses jalan yang terputus di enam titik longsoran dan jalan yang amblas. Sejauh ini tidak ada laporan korban dalam peristiwa ini.
Selain akses jalan yang tertutup longsoran di wilayah Bakaru, dua rumah juga tertimpah longsoran di Kampung Barra-barra, Desa Ulusaddang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang. Kedua rumah tersebut rusak parah, satu rumah ambruk rata dengan tanah dan satu rumah di penuhi material longsoran, pemilik rumah mengevakuasi barang barang mereka yang bisa digunakan.
Dikabarkan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut namun kerugian di taksir mencapai puluhan juta rupiah dan untuk sementara para pemilik rumah mengungsi kerumah tetangga mereka.
Potensi Cuaca Ekstrem
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan ekstrem hingga tiga hari ke depan terjadi di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Papua.
"Hujan ekstrem tersebut berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang dapat membahayakan," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian (sepuluh hari pertama) Februari 2021, yaitu sebagian kecil Bengkulu, Banten bagian selatan, Sebagian kecil Jawa Barat bagian timur dan selatan, sebagian besar Jawa Tengah bagian Barat dan timur.
Selain itu, juga di sebagian kecil selatan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian timur, tengah dan selatan, Bali bagian utara dan selatan, sebagian kecil Nusa Tenggara Barat bagian barat dan timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur bagian barat dan timur, sebagian kecil Kalimantan Barat bagian utara.
Selanjutnya, sebagian kecil Kalimantan Tengah bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Selatan bagian timur, Sebagian kecil Kalimantan Timur bagian barat, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian utara dan selatan, Sulawesi Selatan bagian selatan dan utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian kecil Maluku bagian selatan, sebagian kecil Papua Barat bagian timur, dan Provinsi Papua bagian utara. (ito)
(Lihat Juga: Ribuan ikan mati di waduk Jatiluhur)