Muarojambi – Sejumlah kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah sumatera, ada tiga tiga wilayah yang terdampak kebakaran, Sumatera Barat, Jambi Dan Sumatera Utara
Salah satu lahan yang terbakar terjadi di kawasan lahan gambut Desa Puding dan Mentaro, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi.
Kebakaran lahan itu, terpantau di CCTV aplikasi "Asap Digital" yang dipantau di Mapolres Muarojambi, petugas langsung turun ke lapangan untuk membantu pemadaman, kata Kasubag Humas Polres Muarojambi, AKP Amradi
Kebakaran terjadi di lahan pemilik kawasan izin perkebunan PT Sawit Mas Plantation (SMP) berlokasi Desa Puding dan Desa Pulau Mentaro.
Kondisi lahan adalah gambut dengan kedalaman dua meter yang ditumbuhi tanaman semak belukar jenis pakis dan pepohonan kecil. Sementara personil kepolisian bersama aparatur Desa Pulau Mentaro langsung turun melakukan pemadaman api sebelum meluas.
"Pemadaman awal dilakukan secara manual dengan memutus rembetan api dengan kayu namun akhirnya juga harus menggunakan air untuk mendamkannya yang dilakukan personil Polri yang di pimpin langsung Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto, bersama dengan kades dan apartur Desa Pulau Mentaro," kata AKP Amradi.
Upaya pemadaman manual dan dibantu peralatan Damkar yang disiagakan di area bekas Karhutla itu, sekira pukul 19.00 WIB api sudah bisa dipadamkan dan lahan Milik PT SMP ( Sawit Mas Plantation) itu dipasang garis polisi atau police line dan membuat papan pemberitahuan bahwa lahan bekas Karhula dalam pengawasan kepolisian dan proses penyelidikan.
Selain di Wilayah Muorajambi, kebakaran lahan juga terjadi di kawasan hutan lindung Bukit Kucing, Tanjungpinang, Kepri, Senin (22/2).
Mobil berkapasitas 5.000 liter air tersebut terjebak di tengah kobaran api dan tidak bisa bergerak akibat kerusakan pada bagian gigi pada sistem kemudi.
"Ditambah medan karhutla sangat sulit, membuat mobil damkar kami terjebak di tengah kobaran api," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tanjungpinang Hantoni.
Selain itu, kata dia, hydrant yaitu sistem pemadam api yang menggunakan media air di area hutan lindung tidak berfungsi, sehingga kendaraan pemadam kebakaran terpaksa merangsek lebih dekat menuju titik api.
"Ada belasan hydrant itu tidak dapat digunakan karena ada peralatan yang hilang. Kami masuk ke lokasi karhutla dibantu suplai air dari BPBD dan PDAM Tirta Kepri," tutur Hantoni.
Lebih lanjut dia menyampaikan karhutla yang terjadi di hutan lindung dalam dua hari terakhir ini diperkirakan mencapai puluhan hektare.
Petugas gabungan meliputi Damkar, BPBD, TNI-Polri dan masyarakat berjibaku memadamkan si jago merah.
"Dari dugaan sementara, karhutla disebabkan masyarakat membakar sampah sembarangan. Tapi sedang diselidiki lebih lanjut," ujar dia.
Pihaknya turut mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, apalagi saat cuaca ekstrem karena berisiko tinggi memicu karhutla.
Suhu Udara Di Sumut Capai 34 Derajat Celcius
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan menyebut, suhu udara di wilayah Sumatera Utara (Sumut) meningkat mencapai 34 derajat Celsius karena telah memasuki musim kemarau.
"Suhu udara meningkat sekitar satu derajat dari 33 menjadi 34 derajat Celcius, karena baru memasuki kemarau," ujar Forecaster on duty BBMKG Wilayah I-Medan Nora Sinaga, di Medan, Rabu.
Peningkatan suhu udara tersebut, lanjut dia, hampir melanda semua kabupaten/kota di Sumut meliputi pantai timur dan pantai barat, di antaranya Langkat, Medan, Deli Serdang, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Sibolga.
Ia menyatakan pula, peningkatan suhu udara ini juga disertai dengan embusan angin yang secara umum bergerak dari arah utara menuju timur laut, dengan memiliki kecepatan antara lima hingga 25 kilometer per jam.
"Kami imbau warga mewaspadai suhu yang terus meningkat. Kemudian waspada muncul titik-titik 'hotspot' di wilayah Sumatera Utara," ujar dia pula.
"Titik hotspot atau potensi kebakaran hutan dan lahan, khusus wilayah pantai barat di Sumatera Utara. Ini diperkirakan berlangsung hingga Maret nanti," kata Nora Sinaga. (Mii)
Lihat Juga: Lahan Di Pekanbaru Lagi-Lagi Terbakar, Akses Lokasi Yang Sulit Jadi Hambatan Pemadaman | Tvone