Hualien, Taiwan – Tersangka dalam insiden kecelakaan maut kereta di Hualien, Taiwan, yang menewaskan 50 orang dibebaskan bersyarat. Tersangka yang merupakan manajer konstruksi juga meminta maaf kepada publik.
"Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk bekerja sama dengan para penyelidik dan mengambil tanggung jawab yang saya miliki," kata Lee Yi-hsiang dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Tersangka yang diidentifikasi sebagai Lee Yi Hsiang adalah seorang manajer konstruksi, dimana truk pegawainya dipercaya menjadi penyebab kecelakaan kereta api di terowongan bagian utara Kota Hualien. Sebelumnya Lee dituduh telah menyebabkan kematian karena kelalaian.
Namun tidak lama setelah itu, pengadilan di Hualien justru membebaskan Lee dengan jaminan sebesar 500 ribu dolar taiwan atau sekitar Rp254,6 miliar. Meski demikian, dia diwajibkan harus tinggal di daerah itu dan menghindari kontak dengan saksi manapun.
Kecelakaan pada hari Jumat (2/4) itu adalah kecelakaan kereta api terburuk di Taiwan dalam tujuh dekade terakhir dengan korban tewas mencapai 50 orang dan melukai 178 orang. Kereta itu membawa 494 orang pada awal libur panjang akhir pekan pada hari Jumat ketika menabrak truk konstruksi yang meluncur menuruni lereng bukit di atas rel.
Sementara itu hingga kini petugas masih terus bekerja untuk mengeluarkan gerbong kereta yang terguling di dalam terowongan.
Kecelakaan Maut di China
Sementara itu, di Yancheng, China, sebanyak 11 orang tewas dan 19 orang lainnya terluka setelah tabrakan antara sebuah truk dan bus berpenumpang di wilayah Yancheng, pada Minggu (4/4) waktu setempat.
Petugas penyelamat China sempat kewalahan saat mengeluarkan satu per satu penumpang dari dalam bus. Kondisi bus yang rusak parah usai terguling membuat proses evakuasi penumpang harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Kecelakaan maut ini terjadi di wilayah Yancheng, China, saat sebuah truk tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan hingga menabrak bus penumpang. Bus sempat terguling ke tepi jalan, begitu pula dengan dua truk lain di belakang bus ikut terguling karena menghindari tabrakan beruntun.
Dari pendataan petugas, dilaporkan 11 penumpang bus tewas di tempat, sedangkan 19 penumpang lainnya terluka. Hingga kini polisi dan dinas perhubungan setempat masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan maut ini. (ito)
(Lihat Juga: China dikabarkan berseteru dengan tiga negara sekaligus)
