Semarang, Jawa Tengah - Berjalan satu pekan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Semarang terdapat sejumlah evaluasi. Seperti halnya di SMP Negeri 2 Ungaran, dimana kapasitas tempat cuci tangan yang ada tidak sebanding dengan jumlah siswa yang mencapai 1057 siswa.
Selain membutuhkan penambahan lokasi cuci tangan, penerapan aplikasi PeduliLindungi yang digunakan disekolah sebagai upaya tracing, juga mengalami kendala dimana tidak semua Handphone yang digunakan oleh siswa bisa mendukung aplikasi tersebut.
" Sebagai upaya tracing di lingkungan sekolah kami terapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, namun muncul kendala karena tidak semua HP siswa mendukung sistem aplikasi ini. Dengan adanya evaluasi ini menjadi tantangan bagi kami untuk menjaga agar dalam PTM 100 persen ini siswa dan guru tetap aman terlindungi," imbuhnya.
Sementara itu, guna pencegahan penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan PTM 100 persen di sejumlah sekolah. Polres Semarang melalui fungsi Binmas akan menggencarkan edukasi protokol kesehatan, supayatidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka.
"Kegiatan PTM ini sudah mulai berlangsung di sebagian besar sekolah di Jawa Tengah, demikian halnya di wilayah Kabupaten Semarang. Saya intruksikan betul kepada seluruh anggota terutama fungsi Binmas untuk berikan edukasi dan pendekatan kepada pihak sekolahan agar tidak muncul cluster baru di tengah PTM, " ujar Kapolres Semaramg AKBP Yovan Fatika.
Selain fungsi Binmas, Kapolres Juga meminta semua jajaran hingga ke Polsek untuk aktif memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas dalam melakukan sambang sekolahan.
Load more