Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ratmin mengandalkan upah dari jasanya sebagai penjahit. Dengan ongkos Rp100 ribu untuk satu pasang baju, ia merasa bersyukur meski rupiah yang didapatnya tidak pasti.
Apalagi Ratmin harus menanggung biaya kebutuhan susu dan popok yang menguras kantong karena bukan untuk Huma semata melainkan juga popok sekali pakai untuk istrinya.
"Sepahit apapun kehidupan saya mas, gak saya perlihatkan sama orang, ya batin sendiri yang penting kelihatan semangat. Meski capek nggak terasa capek udah biasa. Karena saya punya tanggungjawab sama anak istri jadi ya walaupun capek, melihat anak istri senang ikut senang jadi hilang seketika," ujar Ratmin tersenyum.
"Kuncinya, saya sama bapak ya mas, dalam menghadapi semua ini tidak pernah menganggap bahwa kami ini orang cacat. Kami menganggap bahwa saya sama bapak ini orang normal, gitu aja mas," saut Tari sembari ikut tersenyum.
Bagi Suratmin dan Tari, sesulit apapun kehidupan mereka sebagai keluarga harus saling menopang. Mereka menganggap beban hidup akan menjadi jauh lebih ringan, jika dihadapi bersama. (wkn/buz)
Load more