Kudus, Jawa Tengah - Petugas gabungan dari Polres Kudus dan Dinas Peternakan dan Pangan Kabupaten Kudus menggelar sidak ke sejumlah peternak dan pasar ternak di Kudus.
Hal tersebut dilakukan menyusul antisipasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah merebak di Jawa Timur. Tim gabungan juga meminta kepada peternak maupun pedagang hewan ternak agar lebih selektif tidak mudah tergiur dengan harga hewan ternak yang dijual lebih murah.
“Treking ke kandang-kandang dan pedagang di pasar yang kami curigai ada hewan masuk dari peternak di wilayah Jawa Timur. Sebagai upaya pencegahan PMK di Kudus.,” kata Sidi Pramono, Kasi Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, ditemui saat pemeriksaan hewan di Kudus, Kamis (12/5/22).
Pemeriksaan hewan ternak tersebut sudah dilakukan pihaknya bersama tim yang sudah dibagi sejak awal pekan Senin (9/5/2022). Hingga kini pihaknya masih rutin melakukan pemeriksaan. Seperti pada pemeriksaan terhadap hewan ternak milik warga di Desa Prambatan, Kaliwungu, Kudus, disinyalir ada hewan dari Jawa Timur masuk.
“Kita edukasi peternak dan pedagang yang biasanya mengambil di Jawa Timur. Karena di Jawa Timur kan sudah banyak aktifitas pasaran ternak yang ditutup. Saya khawatirkan, sana ditutup larinya kesini,” jelas Sidi.
Pihaknya meminta kepada peternak maupun pedagang hewan ternak agar lebih selektif tidak mudah tergiur dengan harga hewan ternak yang dijual lebih murah. Dikhawatirkan dari pembelian tersebut justru memicu wabah PMK nantinya bisa meluas dan menjadi penyakit pada hewan ternak lainnya.
Lebih lanjut, dalam pencegahan wabah PMK itu, Dinas Peternakan dan Pangan Kabupaten Kudus bakal rutin menggelar pemeriksaan ke hewan ternak terkhususnya sapi yang mudah tertular. Mulai pekan depan akan dilakukan pengobatan secara bertahap untuk sapi di Kudus.
“Ya kita mulai minggu depan. Supaya wabah PMK sudah kita antisipasi sejak dini agar tidak masuk ke Kudus,” pungkasnya. (Gml/Buz)