Semarang, Jawa Tengah - Guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) semakin meluas di Kabupaten Semarang Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memutuskan menutup pasar dan tempat penjualan hewan mulai 22 Mei hingga 6 Juni 2022.
Kecamatan Bawen menjadi yang terbanyak dengan 13 ekor sapi terindikasi PMK, 6 lainnya ada di Getasan dan 5 Ungaran Barat. Selain sapi ada satu domba yang terindikasi PMK di Getasan.
Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan, penutupan tempat penjualan hewan dilakukan karena ada indikasi PMK sudah mulai menyebar.
"Kemarin kan cuma satu daerah di Polosiri Bawen yang terkena, sekarang ada di beberapa titik seperti di Ungaran Barat dan Getasan," ungkapnya, Senin (23/5/2022).
Sunu menambahkan penutupan pasar ternak tersebut untuk mengendalikan lalu lintas hewan agar wabah tidak meluas.
" Kita coba mengontrol sirkulasi ternak, dari kandang kita awasi dan beri perawatan agar kondisi membaik," jelasnya.
Load more