Banyuwangi Darurat Predator Anak, Polisi Amankan Delapan Pelaku Pencabulan dalam Sebulan

Banyuwangi, Jawa Timur - Kasus pencabulan anak marak di Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam sebulan terakhir, sebanyak delapan kasus pencabulan diungkap jajaran Polresta Banyuwangi. Fenomena ini membuat kabupaten ini darurat predator anak.

Dari delapan kasus pencabulan anak, rata-rata modusnya dilakukan dengan bujuk rayu. Diiming-imingi hadiah. Sisanya, dengan kekerasan. Pelakunya juga beragam. Salah satunya, pria lanjut usia. Berinisial, S (60 tahun). Pelaku mencabuli dua anak di bawah umur di kebun buah naga. Modusnya, dijanjikan sejumlah uang. Ada lagi, dua pelaku yang bergantian mencabuli korban di tengah hutan pinus. Kejadiannya, di hutan pinus Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Kedua pelaku mengancam korban. Lalu, digagahi bergiliran.

Seluruh kasus pencabulan ini berhasil diungkap Polresta berawal dari laporan keluarga korban.

“Berbekal laporan, kita selidiki. Lalu, para pelaku ditangkap di wilayah masing-masing,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombespol Nasrun Pasaribu.

Tingginya kasus pencabulan anak di bawah umur ini membuat Polresta ikut siaga. Terutama, ikut mengajak kalangan orang tua waspada.

“Ini peringatan bagi orang tua. Harus menjaga dan mengawasi anak-anak. Penyuluhan juga harus digencarkan,” tegas Kapolresta.

Terkait maraknya predator anak ini, pihaknya menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mendampingi para korban.

“Dalam penyidikan, tetap menggandeng KPAI. Termasuk psikolog. Ini untuk perlindungan para korban yang di bawah umur,” jelasnya. (Happy Oktavia/rey)