Gresik, Jawa Timur - Derasnya curah hujan yang terjadi sepekan terakhir di pulau Bawean, membuat hektaran lahan persawahandi Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura Bawean, Kabupaten Gresik, tergenang banjir. Tidak tanggung-tanggung air yang masuk dari tebing sungai yang jebol merendam 7 hektar sawah. Akibatnya, tanaman padi rusak, Minggu (23/1/2022).
Dikatakan Fadal, Kepala Desa Lebak pulau Bawean, selain merusak hektaran tanaman padi hingga terancam gagal panen, tingginya debit luberan air banjir, mengakibatkan jalan lingkar pulau Bawean di Desa Lebak tergenang banjir.
"Kalau tidak segera diatasi, warga kami khawatir banyak tebing yang longsor dan bisa mengakibatkan banjir bandang," ujar Kades Lebak.
Menyikapi adanya rawan bencana banjir bandang, Lutfi Dawam, salah satu anggota DPRD Gresik mendesak pemerintah melakukan normalisasi sungai yang dangkal di Pulau Bawean.
“Kemarin di Tahun 2021 lebih parah, banjir terjadi di beberapa desa di Kecamatan Tambak dan Sangkapura, tahun ini ada lagi. Dan secepatnya pemerintah melalu Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bawean melakukan normalisasi sungai, "kata Dawam kepada wartawan.
Menurut Dawam, awal bulan Januari sampai Februari musim penghujan dan sudah dimulai musim tanam oleh petani di Bawean. “Kalau tidak segera ditangani, petani banyak rugi dampak sawahnya kebanjiran,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Upt Pekerjaan Umum (PU) Pulau Bawean Ansari Lubis kepada media mengatakan, untuk melakukan normalisasi sungai yang sempit dan dangkal, pihaknya sudah melakukan pemetaan titik aliran sungai penyebab banjir di Pulau Bawean.
Load more