Usai dikuburkan, selanjutnya Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) langsung melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke kandang-kandang warga, baik yang sapinya sakit maupun sehat, dan semua warga yang ikut dalam proses penguburan tadi.
“Penyemprotan disinfektan memang sangat diperlukan baik untu sapi yang sakit maupun yang sehat, termasuk mereka yang tadi ikut menguburkan. Hal ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus PMK, “kata drh. Yusuf, salah satu Dokter Hewan pada Pusat Kesehaan Hewan Pasirian.
Dengan matinya dua ekor sapi terebut, maka jumlah ternak sapi yang mati akibat terjangkit wabah PMK di Kabupaten Lumajang bertambah menjadi 7 ekor.
Sementara itu, hingga Jumat (13/5) siang ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang merelease jumlah sapi yang positif terjangkit wabah PMK sebanyak 398 ekor, sedangkan untuk domba sebanyak 7 ekor, yang tersebar di 10 wilayah kecamatan. (wso/bel)
Load more