Bangkalan, Jawa Timur - Jelang Lebaran Idul Adha atau lebaran kurban, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin meluas hingga membuat para penjual dan pedagang sapi ternak di Bangkalan, Madura, resah.
Para pedagang sapi yang biasanya melakukan aktivitas jual beli di pasar, memilih untuk tidak pergi berjualan sapi ke pasar. Hal itu terpaksa dilakukan karena pendagang merasa khawatir, hewan ternak yang dibawa ke pasar akan tertular virus dari sapi lain. Akibatnya, aktivtias jual beli sapi di pasar menjadi sepi.
Menurut Firdaus, salah satu pedagang sapi asal Desa Banjaran, Kecamatan Kota Bangkalan, hampir beberapa minggu ini dirinya tidak lagi ke pasar sapi, lantaran khawatir sapi yang dibeli maupun dijual akan terjangkit PMK.
Guna menghindari penyakit tersebut, ia terpaksa memilik jual beli di rumah. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi penularan wabah PMK.
Sapi yang sudah terjual tidak langsung dibawa pulang oleh pembeli, melainkan dititipkan sementara di kandang penjual. Selain itu, sapi akan diambil setelah mendekati 1 sampai 2 hari lebaran kurban.
Sapi yang mereka miliki seharga 15 hingga 20 juta rupiah. Sementara untuk menjaga sapi agar tetap sehat dan terhindar dari PMK, pedagang memberikan ramuan khusus kepada sapi seperti telur, kunyit, dan sereh. Sapi tentu menjadi sehat dan siap dijadikan hewan kurban. (fds/hen)
Load more