"Tidak jarang kami terpaksa harus menginap di tengah hutan hingga berhari-hari lamanya, jika pas nasib sial kendaraan kami terjebak di kubangan lumpur," kenang Arief yang berprofesi sebagai sopir truk.
Demikian pula dengan antrian kendaraan yang hendak lewat, panjangnya bisa mencapai 2 (dua) kilometer. Butuh waktu berjam-jam lamanya untuk bisa melewati lokasi jalan yang rusak.
Menurut Arief, keluhan ini tidak hanya berasal dari dirinya saja, tapi juga warga di Kotim Utara lainnya. Bahkan sudah beberapa minggu ini banyak warga disana tidak bisa bepergian ke Sampit, karena kondisi yang rusak berat ini.
Load more