Polres Nagan Raya Gerebek Tambang Emas Ilegal, Yara: Penertiban Tambang Emas hanya Seremoni

Nagan Raya, Aceh - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Nagan Raya, Aceh melakukan penggerebekan terhadap tambang emas ilegal di kawasan Desa Kila, Kecamatan Seunagan, Kebupaten Nagan Raya. Dalam operasi penggerebekan tersebut, polisi mengamankan tiga orang penambang emas ilegal, diantaranya AN (54), MA (21) serta ALB (46). Adapun barang bukti yang berhasil diamankan antara lain, satu unit alat berat excavator merek Hitachi warna orange, dua lembar ambal penyaring emas warna hijau serta satu buah indang alat pemisah emas dan pasir.

"Ketiga pelaku dan barang bukti telah diamankan di kantor (Polres Nagan Raya) dan hingga kini kami masih melalukan penyelidikan lebih lanjut," jelas Machfud

AKP Machfud menyebutkan, ketiga penambang emas ilegal itu akan dijerat dengan pasal 158 UU RI nomor 3 tahun 2020, tentang perubahan atas UU nomor 4 tahun 2009, tentang pertambangan mineral dan batubara Jo pasal 55 ayat 1 ke 4 KUHP.

“Ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp10 miliar rupiah," tegas AKP Machfud. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Nagan Raya, Zubir mengatakan, penertiban yang dilakukan oleh Polres Nagan Raya, terhadap tambang emas ilegal hanya seremoni, karena dari ratusan excavator dan ratusan penambang, polisi hanya menangkap satu unit excavator dan tiga terduga pelaku.

"Kita sudah bayak menerima laporan, baik dari warga, penambang, bahkan dari oknum polisi, bahwa ada setoran sebesar 21 juta untuk seseorang oknum perwira di Polres Nagan Raya, agar bisa melakukan penambangan emas secara ilegal, jika tidak ada setoran maka akan di tangkap," terang Zubir kepada tvonenews.com, Jumat (14/1/2022).

Zubir juga menantang pihak pemerintah dan kepolisian untuk membentuk penertiban yang melibatkan berbagai unsur, agar penertiban tambang emas ilegal yang sudah sangat meresahkan bisa berjalan sebagaimana mestinya.