Medan, Sumatera Utara - Kericuhan mewarnai pengumuman tujuh orang komisioner KPID Sumatera Utara periode 2021-2024 yang berlangsung di gedung DPRD Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol Medan.
Diduga keributan dipicu akibat tidak tercapainya kesepakatan di kalangan anggota komisi disebabkan karena adanya kekuatan atau tekanan dari pimpinan dewan dan fraksi. Sehingga rapat sempat ditunda karena sejumlah anggota Komisi A DPRD Sumut melakukan lobi-lobi dengan anggota lainnya.
Sebelumnya keributan di Komisi A tersebut juga diakui anggota komisi lainnya, diantaranya Thomas Dachi dari Fraksi Gerindra, Tondi Roni Tua dan H Santoso dari Fraksi Demokrat dan Rudi Alfahri Rangkuti dari Fraksi PAN. Akibat keributan itu, rapat pemilihan komisioner KPID Sumut terpaksa diskor oleh Ketua Komisi A DPRDSU, Hendro Susanto.
Terkait dengan hujan interupsi dan keberatan dari sejumlah anggota komisi, yakni Meryl Saragih, Rudy Hermanto dan Tuani Lumbang Tobing yang menghendaki pemilihan secara terbuka, Hendro mengatakan, sedari awal sebagian besar anggota komisi sudah menyepakati pemilihan dilakukan tertutup.
“Tapi tadi sudah saya umumkan tujuh nama komisioner KPID Periode 2021-2024, yang kemudian disetujui dan kemudian sudah ketok palu tanda sah,” kata Hendro.
Sementara itu, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDIP Meryl Rouli Saragih, saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (22/01/2022) membenarkan bahwa persidangan penetapan tujuh nama Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumut (KPID Sumut) Periode 2021- 2022 pada Jumat malam berlangsung ricuh dan dianggap tidah sah.
Load more