Medan, Sumatera Utara - Diabetes bisa menyerang siapa saja, bukan hanya orang dewasa, namun juga dapat menyerang pada bayi dan balita. Orang tua diminta waspada dan kenali gejalanya.
Sebagai orang tua, penting untuk mengenali berbagai risiko dan gejala diabetes pada anak, agar kondisi ini tidak terlambat ditangani oleh dokter termasuk tumbuh kembang anak dengan memperhatikan asupan gizi yang seimbang.
Hal ini diungkapkan Prof Dr Aman Bhakti Pulungan, PhD, SpA(K) di Prodia Children's Health Centre with Klinik AP&P Pediatric, Growth and Diabetes Center, Jalan S Parman Medan, Sabtu (28/1/2023) siang.
Diabetes mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak 10 tahun ke belakang, hingga menyentuh 500 persen. Pandemi menjadi salah satu penyumbang diabetes melonjak di negeri ini. "Pada saat pandemi masyarakat kebanyakan mager (malas gerak), makan banyak, life style juga menjadi salah satu pemicu diabetes,” ucap Aman Bhakti Pulungan.
Aman Bhakti Pulungan juga menjelaskan, selain masalah diabetes, permasalahan stunting atau gangguan pada tumbuh kembang anak saat ini tidak hanya terjadi pada masyarakat yang lower class (kelas bawah). Sehingga masyarakat harus memantau pertumbuhan anaknya sejak awal. Terutama pada 1000 hari masa emas anak.
Dijelaskannya, untuk mendeteksi stunting bisa dilakukan melalui aplikasi PrimaKu. Aplikasi ini berkolaborasi dengan Kementrian Kesehatan dan Ikatan Donker Anak Indonesia (IDAI). "Lalu akan dikontrol di AP&P. Insya Allah tidak ada lagi stunting di Medan," jelasnya.