Bantul, tvOnenews,com - Sebanyak 600 kepala keluarga di Kalurahan Terong Dlingo, Bantul, Yogyakarta, sejak tiga bulan terakhir ini mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang. Mereka mengandalkan bantuan air bersih dan juga membeli air bersih untuk mengisi 3 titik penampungan air.
Lurah Kalurahan Terong Dlingo, Sugiono mengatakan, dalam tiga bulan terakhir ini sejumlah tempat di wilayah terong mengalami krisis air bersih. Hal ini dikarenakan puluhan sumur warga berkurang debit airnya, bahkan ada yang kering.
" Sejak 3 bulan yang lalu sebagian warga kami di Terong dlingo Bantul mengalami krisis air bersih. Pada bulan pertama warga kami banyak yang membeli air bersih dan kemudian ditampung di bak penampungan." ungkap Lurah terong Dlingo Sugiono ketika menerima tim Alumni SMP Negeri 1 Bantul yang melakukan bakti sosial dengan penyaluran air bersih di wilayah terong, Kamis ( 28/9).
"Setiap bak penampungan mampu menampung 20 meter kubik atau 20 ribu liter setara 4 tangki kapasitas 5000 liter," lanjutnya.
Sugiono menambahkan dalam sehari wilayahnya membutuhkan sekitar 15 tangki air bersih untuk mengisi sejumlah bak penampungan air yang ada di wilayah Terong khususnya daerah yang mengalami krisis air bersih. Diperkirakan ada sekitar 600 kepala keluarga di sejumlah wilayah di Terong yang mengalami krisis air bersih dan menggantungkan air dari bak penampungan.
" Kira - kira 600 kepala keluarga atau lebih dari 1200 warga yang mengalami krisis air bersih. Sehingga dengan adanya bantuan air bersih dari donatur seperti hari ini ada dropping air bersih dari keluarga alumni SMP N 1 Bantul angkatan 83 ini sangat membantu warga kami. Mereka tidak perlu membeli air bersih untuk mengisi bak penampungan air bersih," ujar Sugiono.
Sementara itu, Agung Prasetyo ketua keluarga besar alumni SMP N 1 Bantul angkatan 83 mengatakan, pihaknya sengaja menggelar bakti sosial penyaluran air bersih di wilayah Dlingo, setelah mendengar adanya kabar bahwa sebagian warga Dlingo mengalami krisis air bersih.
Load more