Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Jepang untuk meningkatkan pendapatan petani.
Hal itu disebut sebagai cara memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong terwujudnya swasembada pangan berkelanjutan di Indonesia.
“Kita diskusinya itu lebih ke sharing tentang bagaimana me-manage pangan di Indonesia juga di Jepang, tapi kondisinya kurang lebih sama,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi usai menerima kunjungan Menteri Pertanian Kehutanan dan Perikanan Jepang Eto Taku di Kantor Bapanas, Selasa (29/4/2025).
Ia menyebutkan berdasarkan Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, tercatat 27,12 persen petani Indonesia berusia 59-77 tahun dan 26,10 persen merupakan petani milenial, disusul Gen Z sebanyak 2,30 persen dan Gen Pre-Boomer 2,19 persen.
"Jadi kondisinya dengan kita mirip. Kita juga sepakat bahwa pendapatan petani menjadi salah satu yang harus dicapai untuk swasembada pangan," ujar Arief.
Ia juga menegaskan Presiden Prabowo Subianto sangat memperhatikan kesejahteraan petani. Sedangkan di Jepang memberikan subsidi untuk menarik minat generasi muda agar mau menjadi petani di masa depan.
Load more