Wakil Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo Syukur Iwantoro mengungkapkan bahwa sarana infrastruktur yang ada saat ini belum bisa mendukung sehingga saat pabrik berupaya agar angka giling mencapai 10 ribu ton mengalami hambatan.
Dirinya menjelaskan sarana jalan memang harus dilakukan perbaikan, sebab memang jalan untuk pengembangan industri harus ditingkatkan.
Ia mengatakan komitmen awal dari pemkab saat pabrik dibangun kelas jalan akan ditingkatkan dan diperbaiki, namun hingga kini belum terealisasi. Padahal, progres tersebut ditunggu perusahaan serta para petani.
Potensi lahan yang ada di wilayah Blitar dan sekitarnya juga masih banyak. Pada tahun pertama dan kedua, produksi bisa mencapai 6.500 ton dan tahun 2022 ini sudah mencapai 9-10 ribu ton.
"Terkait jumlah produksi permasalahannya bukan mesin, tapi lebih karena terkendala sarana prasarana infrastruktur. Sehingga terjadi hambatan di jalan, karena memang jalannya untuk pengembangan industri perlu ditingkatkan menjadi kelas satu," kata Syukur.