Namun, UAS mengingatkan bahwa, itikaf adalah hal paling terpenting untuk memperbanyak amalan dan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, berdoa, dan sebagainya daripada hubungan suami istri.
Menurut UAS, sebaiknya suami istri berjima selain di malam 10 hari terakhir Ramadhan dan lebih memilih itikaf.
Jika mereka memilih di hari lain, UAS mengatakan, suami telah berjima tidak mengundang dosa bahkan hanya cukup berwudhu.
Selepas berwudhu, mereka bisa langsung tidur untuk persiapan shalat Idul Fitri keesokan harinya, meskipun UAS menganjurkan sebaiknya mengisi dulu dengan amalan dzikir, berdoa, shalat sebelum istirahat.
Dilansir dari laman NU, berjimak salah satu hal membatalkan ibadah itikaf. Seluruh amal ibadahnya hanya sia-sia saat sibuk mencari Lailatul Qadar di penghujung Ramadhan.
Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 187, itikaf lebih utama untuk mengencangkan amal ibadah dan menjauhi segala perbuatan mengarah pada kemaksiatan, walaupun hubungan suami istri secara hukum masih sah.
(hap)
Load more