Raih Medali PON, Persembahan M. Erfin untuk Almarhum Ayah Tercinta

Jakarta - Berlomba di tengah suasana duka, tentu bukanlah hal mudah. Namun M. Erfin Firmansyah berusaha menepis streotipe seperti itu, saat mentas di cabang balap motor PON ke-20 Papua. Jelang 100 hari wafatnya sang ayahanda, M. Erfin dan pasangannya berhasil menyumbang medali perunggu untuk Jawa Tengah, di kelas modifikasi beregu. Ia berpasangan dengan Reza Hanum menempati posisi ke-3 di bawah Papua dan Jawa Barat yang berhasil menyabet medali emas dan perak.

"Target pribadi di emas, Alhamdulillah rezeki mendapatkan perunggu," ungkap Erfin yang mengidolai M. Fadli Immammuddin.

Ini adalah kiprah kedua bagi Erfin di PON. Sebelumnya, ia juga terjun di PON Jawa Barat lalu. Ia mengaku, sempat mengalami tekanan sepanjang berlaga di PON kali ini. "Namun jika bicara persaingan, sepertinya lebih ketat di OnePrix," akunya. Bagaimana dengan bonus? Ia mengatakan, ada beberapa yang Menjanjikan bonus. Mulai dari ketua IMI jateng, Wali Kota Semarang, hingga Pemerintah Provinsi Jawa tengah juga menjanjikan hal serupa.

Keberhasilan Erfin mengemas medali di PON kali ini tak lepas dari faktor jam terbang yang tinggi di balap motor nasional. Ia memulai karir saat usianya baru menginjak usia 12 tahun. "Cenderung terlambat, rata-rata kompetitor saya saat itu mulai terjun umur 9-10 tahun," jelas rider kelahiran Pekalongan, 24 tahun lalu itu.

Selanjutnya M. Erfin akan berlaga di lanjutan OnePrix 2021. "Ini jadi PR, jelas persiapan fisik harus lebih ekstra. Sebab tahun ini OnePrix dan PON berjalan beriringan. Dan yang jelas latihan banyak di motor karena perbedaan speck motor PON & OnePrix," tegas pembalap yang nge-fans dengan Francesco Bagnaia ini.

Sejauh ini, kiprah Erfin di OnePrix tak segemerlap di ajang PON Papua. Mampukah ia bangkit dan meramaikan persaingan di kelas expert? Kita nantikan saja... (Pandu/wnb/chm)