Duel ke-18 Indonesia vs Malaysia di Piala Thomas, Siapa Lebih Berjaya?

Jakarta - Indonesia kembali berjumpa musuh bebuyutan di perempat final Piala Thomas 2020. Duel Indonesia melawan Malaysia selalu panas dan berujung kisah dramatis dalam tiap pertemuannya.

Jika bicara soal trofi, Indonesia jauh di atas Malaysia. Indonesia sudah 13 kali juara Thomas Cup berbanding 5 piala milik Malaysia. Gelar juara terakhir Indonesia di tahun 2002. Uniknya saat itu Indonesia mengalahkan Malaysia di partai final. Hendrawan yang kini melatih Malaysia menjadi penentu kemenangan Indonesia. Saat itu ia menumbangkan Roslin Hashim di partai pamungkas.

Sementara Malaysia terakhir kali juara Piala Thomas di tahun 1992. Yang menarik, Malaysia menumbangkan Indonesia di partai final. Rashid Sidek dan kawan-kawan menumbangkan Indonesia yang dimotori, Ardi BW dengan skor 3-2. Perjumpaan Indonesia melawan Malaysia di Piala Thomas bukan dua kali itu saja. Melainkan sudah 17 kali, dua negara bertetangga ini saling berjumpa di ajang beregu putra paling prestisius di dunia ini.

Dalam 17 pertemuan, Indonesia meraih kemenangan sebanyak 12 kali, berbanding 5 kemenangan milik Malaysia. Indonesia memenangi pertemuan pertama di tahun 1958 dengan skor 6-3. Sedangkan pertemuan terakhir terjadi di perempat final Piala Thomas tahun 2018. Indonesia juga menang dengan skor 3-1.

Tiga poin Indonesia hadir melalui sumbangsih, duo ganda putra, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. serta Fajar Alfian/ Muhammad Rian. Satu poin lagi dihasilkan melalui kiprah Jonatan Christie yang mengalahkan Lee Zii Jia dengan rubber set.

Sejatinya, di pertemuan kali ini, perempat final Thomas Cup 2020, Indonesia juga lebih diunggulkan. Sebab Anthony Ginting dan kawan-kawan merupakan unggulan pertama, sedangkan Malaysia hanya unggulan 5/8. Apalagi komposisi pemain Indonesia tak jauh berbeda dengan tahun 2018 silam. Sementara Malaysia justru menampilkan sejumlah pemain muda dalam skuad terbarunya.

Dengan keunggulan rekor dan kualitas para pemain, Indonesia harus bisa melenggang ke semifinal. Semoga. (Wendy Boer/chm)