"Target kami, dua emas. Masih ada harapan untuk mencapainya," ungkap Agus Pebrianto, pembina gulat Kalsel yang juga Wakil Ketua Umum PP PGSI.
Agus Pebrianto menyatakan bahwa secara umum kompetisi gulat PON XX Papua berlangsung baik. Para pegulat juga bertanding dengan mengutamakan sportivitas. Demikian juga dengan para wasit/juri. Jika tidak puas dengan keputusan wasit/juri, maka bisa dilihat kembali dari rekaman video. Agus Pebrianto berharap, seluruh atlet, ofisial dan penonton atau suporter tetap mengedepankan spirit olahraga, mendukung fairplay.
Seru & Ketat
Pertandingan di kelas 86kg, 97kg, dan 125kg, adalah yang terakhir di gaya bebas putra sebelum memasuki duel di gaya greco roman selama dua hari ke depan. Pertandingan di kelas-kelas besar biasanya selalu menarik, apalagi memperebutkan medali emas PON, seru dan ketat.
Bintang di kelas 86kg adalah Fahriansyah dari Kalsel. Walau begitu, persaingan di kelas-kelas atas terbilang merata untuk setiap pegulat yang datang dari berbagai daerah seperti Kalsel, Jatim, Lampung, Bengkulu, dan tuan rumah Papua.
Fahriansyah sudah beberapa kali meraih medali emas PON dan Kejurnas gulat. Fahriansyah sendiri pernah tampil di ajang Asian Games XVIII 2018 Jakarta, di mana ia mendapat kesempatan untuk bertanding melawan juara Olimpiade yang berasal dari Iran, Yazdani Hasan Cherati. Meski saat itu Fahriansyah namun itu memberikan pengalaman yang sangat luar biasa kepadanya.
Sekarang, Fahriansyah juga memperoleh lawan yang juga berpeluang mengalahkan dirinya, yaitu Krisna Eka Pratama dari Jatim. Pesaing lainnya di kelas ini adalah Randa Raiandesta (Sumbar), Dendy Maisyahputra (Bengkulu), Rifdan Syahputra (Lampung), dan Andarias (Papua).
Load more