Selepas pertandingan Malaysia Open 2022 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Gregoria Mariska mengaku, dia sebenarnya merasa sudah bermain baik pada awal-awal laga. Tapi faktor ketidaksabaran menjadi batu sandungan bagi juara Kejuaraan Dunia Junior 2017.
"Tadi sebetulnya saya merasa permainan sudah enak, terutama pada awal game. Tapi karena lawan punya pola balik serang, kadang saya seperti terlalu banyak berpikir untuk ambil keputusan saat dapat kesempatan. Saya seharusnya bisa lebih sabar dulu," kata Gregoria melalui Humas PBSI.
Kekalahan Gregoria Tunjung mengubah catatan pertemuannya dengan Wang Zhi Yi. Sebelum duel di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Gregoria menang 21-18, 19-21, dan 21-12 atas wakil China pada Kejuaraan Dunia Junior 2017 atau lima tahun sebelum duel pada 16 besar Malaysia Open 2022.
"Pertemuan pertama sudah terjadi lima tahun lalu, tidak bisa dijadikan patokan. Namun dari segi pola permainan, dia tidak banyak berubah, hanya kualitasnya memang sudah di atas. Saya tadi malah masih cari-cari cara bagaimana mematikan dia, pola yang buat dia tidak enak bagaimana," ucap Gregoria.
Menyadari kekalahannya bersumber dari masalah seputar faktor non-teknis, Gregoria pun melakukan segala cara untuk memperbaiki kekurangannya, termasuk berkonsultasi dengan psikolog.
Load more