• logo tvone
    • Mode Gelap Mode Terang
Tutup Pencarian
    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

    • Beranda

    • Live Streaming
    • Channel

    • Stories

    • Trending

    • Schedule

    • Presenter

    • Indeks

    • Tentang Kami

    • Penelitian Unair Masih Perlu Uji Klinis Global?
      • Stories

      Penelitian Unair Masih Perlu Uji Klinis Global?

      Ahli epidemiologi dari Griffith University, Brisbane, Australia Dicky Budiman mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah bersama Universitas Airlangga (Unair) dalam rangka mencari solusi atas pandemi COVID-19. Namun ia mengingatkan kepada para peneliti terutama Unair untuk transparan dalam penelitiannya serta menggunakan standar uji klinis global.

       

      Ia mengingatkan, dikarenakan pengalaman buruk terkait obat saat flu burung dan flu babi berlangsung, akhirnya WHO membuat solidarity clinical trial untuk vaksin maupun obat.

       

      Perlu diketahui bahwa akibat ketidaktransparansi secara utuh terhadap riset obat anti flu babi dan flu burung waktu itu, belakangan diketahui ternyata ada dampak yang membahayakan kepada pasien yang mengkonsumsi obat tersebut.

       

      Untuk itu, menurut dokter yang sudah berkecimpung di dunia medis selama 20 tahun ini, sebelum menetapkan vaksin atau obat tertentu efektif alangkah baiknya jika melakukan uji klinis dengan standar global terlebih dahulu.

       

      Untuk menjelaskan argumennya, Dicky mengatakan, bahkan obat hydroxychloroquine yang bahkan sudah teruji secara ilmiah dan sempat digembar-gemborkan sebagai obat anti corona, ternyata dinilai tidak efektif saat diuji oleh WHO melalui proses uji klinis berstandar global.

       

      Menanggapi hal tersebut Profesor Djoko Santoso selaku Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga (Unair) mengungkapkan efektivitas vaksin yang dikembangkan Unair sudah sesuai dengan regulasi dan etika yang berlaku di skala nasional. "Jadi tentunya itu kita kontrol dengan randomisasi, kerangka penelitian, kita kontrol dengan analisis statistik. Jadi kita sudah meminimalisir bias," ujarnya.

       

      Djoko mengungkapkan bahwa penelitian awal vaksin COVID-19 ini sudah dimulai sejak pengumuman kasus 01 oleh Presiden Joko Widodo. Pada awal Maret tersebut, ujar Djoko, komunikasi intens sudah dilakukan pihak Unair dengan para penyandang dana penelitian.

       

      "Ketika sudah menerima dana kemudian dikerjakan uji pra klinik. Peneliti menyelesaikan tugasnya mulai dari sel. Kemudian hasil itu diberikan kepada ke pemberi dana lalu mereka bersama tim peneliti memberikan kepada BPOM," sebutnya.

       

      Sebelumnya Unair mengaku telah berhasil mengembangkan obat untuk pasien corona yang diklaim memiliki kesembuhan hingga 98 persen. Penelitian Universitas Airlangga ini dilakukan dan dikembangkan oleh tim peneliti Unair yang disponsori oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI.

       

      Belakangan pihak Unair mengungkapkan kepada media bahwa pihaknya memang tak prioritaskan publikasi internasional di jurnal medis seperti lazimnya penelitian akademis lainnya. Bagi Unair, yang terpenting adalah agar obat COVID-19 segera ditemukan dan digunakan masyarakat. Walaupun begitu, Unair tetap mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan agar temuan medis ini segera dapat masuk tahap publikasi internasional dan ditelaah oleh tim independen.

      Share :

    Video Terkait

    • 41:34

      Obat Corona UNAIR Tuai Kontroversi [Full] | Dua Sisi tvOne (3/9/2020)

      • Apa Kabar Indonesia

      • 4/09/2020
    • 11:20

      Epidemiolog Griffith University: Belum Ada Pandemi yang Selesai dengan Obat dan Vaksin | AKIM tvOne

      • Apa Kabar Indonesia

      • 20/08/2020
    • 09:06

      BPOM Dalam Teliti Obat Corona Buatan UNAIR dan Akan Memberikan Izin Edar Setelah Lolos Uji | tvOne

      • tvOneNews

      • 19/08/2020
    • 04:29

      BPOM Terima Dokumen Hasil Uji Klinis Obat Corona Temuan UNAIR | tvOne

      • tvOneNews

      • 19/08/2020
    • 10:14

      Klaim Obat Corona UNAIR 98 Persen Menyembuhkan, Epidemiolog Meminta Transparansi Dalam Riset Obat

      • Talk Show tvOne

      • 18/08/2020
    • 16:04

      Menguji Efektivitas Obat Corona UNAIR yang Diklaim 98 Persen Menyembuhkan Covid-19

      • Apa Kabar Indonesia

      • 18/08/2020
    • 10:14

      Ahli Epidemi Griffith University Meminta Transparansi Dan Uji Klinis Global dalam Riset Obat

      • Apa Kabar Indonesia

      • 18/08/2020
    • 30:23

      Soal Keterbukaan Riset Vaksin, Jubir BIN: Sudah Sesuai Aturan, Tidak Ada yang Dilanggar | AKIM

      • Talk Show tvOne

      • 17/08/2020
    • 15:24

      UNAIR Klaim Efektivitas Obat Covid Capai 98 Persen | tvOne

      • tvOneNews

      • 17/08/2020
    • 11:00

      Proses Lengkap BIN Ciptakan Ob4t Corona Bersama UNAIR | lifestyleOne

      • LifestyleOne

      • 17/08/2020
    • 06:36

      Soal Temuan Obat Corona, Rektor UNAIR: Ini Bukan Penelitian Senyap, Sudah Sejak 3-5 Bulan Lalu

      • Apa Kabar Indonesia

      • 16/08/2020
    • 11:00

      Gegara Serangan Biologi? BIN Ungkap Alasan Ciptakan Obat Corona dengan UNAIR | AKI Malam tvOne

      • Apa Kabar Indonesia

      • 16/08/2020

    Top Stories

    HUT tvOne ke-13

    HUT ke 13, Presiden Joko Widodo Ucapkan Selamat Pada tvOne

    Indonesia Dikepung Banjir

    Indonesia Dikepung Banjir

    Demokrat Mulai Retak, Ulah Siapa?

    Demokrat Mulai Retak, Ulah Siapa?

    Eks Ajudan Jadi Kapolri

    Eks Ajudan Jadi Kapolri

    Indonesia Dirundung Bencana

    Indonesia Dirundung Bencana

    Tragedi Sriwijaya Air SJ-182

    Tragedi Sriwijaya Air SJ 182

    Menghitung Hari Vaksinasi

    Menghitung Hari Vaksinasi

Ikuti kami di:
  • Playstore Android
  • Appstore Apple
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
tvOne
©2020 - All Right Reserved
A Group Member of VIVA Networks
  • jagodangdut
  • 100kpj
  • intipseleb
  • vivacoid
  • vlix
  • sahijab
  • suaramerdeka
  • tvone
  • onepride
  • oneprix